Jumat 07 Jul 2017 11:49 WIB

Perpanjang Cuti akan Diberlakukan Lagi

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Nur Aini
Kendaraan pemudik terjebak macet di jalan Tol Cikampek KM 66, Jawa Barat, Minggu (2/7).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Kendaraan pemudik terjebak macet di jalan Tol Cikampek KM 66, Jawa Barat, Minggu (2/7).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Pemerintah akan kembali memperpanjang cuti Lebaran pada tahun depan karena dinilai efektif mengurangi kemacetan selama arus mudik dan balik.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan tambahan masa cuti dan libur hari raya Idul Fitri 2017 lewat Perpres Nomor 18 tahun 2017 tentang Cuti Bersama bagi Pegawai Negeri Sipil. Menurut Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Teten Masduki, perpanjangan masa cuti lebaran ini efektif mengurangi tingkat kemacetan selama arus mudik dan balik. Karena itu, pemerintah akan kembali menerapkan kebijakan ini dengan melakukan evaluasi terlebih dahulu.

“Ya jadi cuti dipercepat atau diperpanjang itu untuk Lebaran tahun ini, ternyata cukup bagus, cukup efektif tadi. Nah ini saya kira mungkin tahun depan kita akan perpanjang, bukan perpanjang, kita akan lakukan hal yang sama, dan nanti tentu kita evaluasi,” ujar Teten di kantornya, Jakarta, Jumat (7/7).

Teten mengatakan, tambahan masa cuti tersebut dapat memberikan waktu yang lebih leluasa bagi para pemudik untuk merencanakan perjalanan ke kampung halaman. Sehingga dapat terhindar dari kemacetan di puncak arus mudik.

Tak hanya itu, Teten menilai penambahan masa cuti dapat memberikan nilai positif bagi perekonomian daerah. “Saya kira bagi ekonomi daerah juga bagus. Kita lihat daerah-daerah wisata tiap kota di lokal, penuh bagus. Ini menggerakkan ekonomi daerah juga,” ujarnya.

Ia meyakini, apabila infrastruktur seperti jalan tol sudah selesai dibangun, maka akan mengurangi kemacetan selama libur Lebaran. Kendati demikian, evaluasi dan pembenahan selama persiapan libur Lebaran pun harus tetap dilakukan.

Teten menyampaikan, rekayasa lalu lintas untuk mengurai kemacetan di dalam kota juga masih perlu pembenahan. “Cuma memang kemudian di tiap kota, itu kelihatan kemarin ada macet di dalam kota Semarang, tumplek. Nah itu yang saya kira rekayasa-rekayasa itu kita yang harus dipikirkan,” kata Teten.

Berkaca dari pengalaman tahun lalu, Presiden menginstruksikan agar mempersiapkan pengelolaan arus lalu lintas dengan baik dengan saling meningkatkan koordinasi antarkementerian dan lembaga. Menurut Teten, Jokowi pun turut memantau arus lalu lintas selama libur Lebaran.

“Pak Presiden mantau selalu menanyakan ke kami. Memang dari jauh-jauh hari Pak Presiden sudah mendapatkan pengalaman dari Lebaran yang lalu, peristiwa Brexit itu betul-betul membuat kami harus mempersiapkan lebih baik,” ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement