REPUBLIKA.CO.ID,MADIUN -- Pemeritah Kota Madiun, Kamis, menggelar Festival Makanan Khas Jawa Timur untuk mendongkrak pengembangan wisata kuliner di wilayah setempat.
Kegiatan Festival Makanan Khas Jawa Timur tersebut digelar di Alun-Alun Kota Madiun sebagai bagian dari rangkaian perayaan Hari Jadi ke-99 Kota Madiun pada tahun 2017.
Festival diikuti delapan peserta, yakni perwakilan dari Hotel Aston, Hotel Amaris, Sun Hotel, M Cafe Resto, M Pizza, Rumah Makan Itik Emas, Rumah Makan I Club, dan Katering Rahmat. Hadir pula pada acara tersebut Wakil Wali Kota Madiun Sugeng Rismiyanto beserta ibu Ismah Sugeng Rismiyanto dan pejabat Pemkot Madiun lainnya.
Wakil Wali Kota Madiun Sugeng Rismiyanto mengatakan, produk makanan dan minuman cukup signifikan dalam mendukung pengembangan pariwisata daerah.
"Kota Madiun sebagai bagian dari wilayah Jawa Timur ikut berperan dan bertanggung jawab mengembangkannya. Acara itu bertujuan menumbuhkan inovasi dan kreativitas masyarakat guna mengembangkan makanan khas di Kota Madiun dan menciptakan beragam kuliner yang ke depannya dapat menjadi destinasi wisata kuliner di Kota Madiun," ujar Sugeng Rismiyanto kepada wartawan.
Dalam kegiatan tersebut, perwakilan dari Sun Hotel menyiapkan masakan Oseng-Oseng dari bahan kulit melinjo beserta ubi sebagai pengganti nasi dengan rasa gurih pedas. Sedangkan dari M Cafe menyuguhkan iga bakar bumbu kecap.
Kemudian, restoran Itik Emas dengan masakan khasnya ayam serabut, Hotel Amaris menyediakan es Pleret, es Blitar beserta ayam Lodho, I club menyiapkan mie tepo pecel dengan bahan dasar tepo yang di goreng.
Lalu, perwakilan M Pizza menyajikan es dawet bubur sungsum, dan terakhir dari Hotel Aston menyuguhkan "sandwich" pecel dengan bahan dasar roti, paru, telor ceplok serta makanan pecel yang menjadi khas Kota Madiun.
"Harapan dalam festival itu tidak hanya melihat tampilan saja, melainkan dituntut untuk menciptakan inovasi dan rasa yang unik," kata dia.
Adapun, kriteria penilaian dalam festival makanan tersebut di antaranya adalah teknik memasak, cara penyajian, tekstur makanan, rasa, penampilan penyajian, layak jual, dan kerapian.
Diharapkan, kegiatan tersebut dapat mendongkrak wisata kuliner khas Kota Madiun sehingga semakin banyak wisatawan yang berkunjung ke Madiun untuk mencicipi masakan khas tersebut.