Kamis 06 Jul 2017 17:15 WIB

Pemkot Bandung Bentuk Tim Kecil Ground Breaking LRT

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Dwi Murdaningsih
Pejalan kaki melihat purwarupa Light Rail Transit (LRT) Metro Kapsul di pedestrian Alun-alun Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/4).
Foto: Antara/Agus Bebeng
Pejalan kaki melihat purwarupa Light Rail Transit (LRT) Metro Kapsul di pedestrian Alun-alun Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/4).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemkot Bandung terus melakukan berbagai persiapan untuk ground breaking dua proyek transportasi massal, yakni cable car dan Light Rail Transit (LRT). Targetnya, ground breaking sekaligus pembangunan akam dimulai pada Agustus 2017 ini.

Menurut Wakil Wali Kota Bandung, Oded M Danial, ia memperoleh tugas untuk memproses semua perizinan terkait persiapan ground breaking tersebut. Salah satu progresnya, ia telah membentuk tim kecil yang anggotanya semua dinas yang terkait dengan proyek itu.

"Kemarin, saya sudah menyusun tim. Saya juga sudah menentukan pada masing-masing dinas siapa berbuat apanya," ujar Oded kepada wartawan, di Balai Kota Bandung, Kamis (6/7).

Menurut Oded, semua perizinan harus diproses dari mulai Perwal, izin keramaian sampai izin mendirikan bangunan. Oded berharap, semua perizinan bisa terlaksana dan tak ada hambatan. Termasuk, proses perizinan dari pusat semua siap memprosesnya.

"Ga ada kendala. Ini, sudah dibahas secara detail. Harapannya, semua izin bisa selesai sesuai jadwal sebelum ground breaking selesai," katanya.

Menurut Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, dua proyek penting itu selangkah lagi terwujud menyusul rampungnya proses perizinan. Ia, sudah menugaskan Wakil Wali Kota Bandung untuk mengawal proses dokumen-dokumen prosedur perizinan.

Emil menilai, investasi kedua proyek itu mencapai Rp 1,5 triliun. Emil mengaku sempat pesimis dengan progres kedua proyek tersebut lantaran terganjal masalah perizinan. Namun, seiring berjalannya waktu proses administrasi telah rampung.

Emil menjelaskan, proyek cable car ini akan didanai sepenuhnya oleh investasi dari sektor swasta, yakni PT Aditya Dharmaputra Persada. Artinya, proyek itu tak akan menyedot APBD Pemkot Bandung.

Rute pertama yang akan dikerjakan oleh tim konstruksi adalah jalur Gelap Nyawang menuju Cihampelas. Sebagian konstruksi akan terintegrasi dengan Teras Cihampelas. Proyek itu juga akan difasilitasi gedung parkir yang mampu menampung banyak kendaraan.

"Kalau (nilai investasi) cable car sekitar Rp 200 juta kalau tidak salah. Pokoknya nanti ongkosnya tidak jauh dari angkot," katanya.

Untuk proyek LRT tahap pertama, kata dia, akan dibangun sepanjang 8 kilometer dengan delapan stasiun pemberhentian. Rutenya dari Stasiun Bandung hingga Alun-Alun Bandung.

Nilai investasinya, kata dia, LRT ini sebesar Rp 1,3 triliun. Emil menjamin, tiket yang akan diberlakukan murah sekitar Rp 7.000. "Maksimal panjangnya 8 km. Stasiunnya ada delapan," katanya.

sumber : Center
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement