Kamis 06 Jul 2017 07:27 WIB

PAI Biak Bangun Laboratorium Budi Daya Anggrek

Anggrek hitam, salah satu jenis anggrek yang khas (ilustrasi)
Anggrek hitam, salah satu jenis anggrek yang khas (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BIAK -- Pengurus Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI) Cabang Kabupaten Biak Numfor, Papua, pada tahun ini membangun fasilitas laboratorium guna mendukung program budi daya tanaman anggrek di wilayah itu. "Dengan adanya fasilitas laboratorium PAI Biak akan membantu pengembangan budi daya tanaman spesies khas Papua," kata Ketua PAI Susan Ondy di Biak, Kamis (6/7).

Untuk mengoperasikan laboratorium tersebut, PAI Biak akan bekerja sama dengan organisasi teknis perangkat daerah, yakni Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Dinas Kehutanan, dan Tim Penggerak PKK. Ketua PAI Susan Ondy mengatakan PAI mulai menggalakkan budi daya tanaman anggrek spesies khas Papua dalam upaya menjaga keaslian dan pelestarian tanaman hias asli provinsi itu.

Kepada petani hutan di berbagai kampung, Susan Ondy meminta mereka untuk menjaga alam Pulau Biak dengan tidak menjual bebas tanaman anggrek yang tumbuh di hutan alam Papua. Pengambilan tanaman anggrek di hutan, menurut dia, harus memperhatikan pelestarian lingkungan dengan menyisakan satu atau dua pohon anggrek yang tumbuh di dalam hutan Pulau Biak.

Menyinggung penjualan tanaman anggrek oleh petani lokal, dia mengatakan bahwa hal itu dapat mereka lakukan karena memberikan pendapatan bagi warga bersangkutan. Harga jual anggrek spesies khas Papua di luar negeri mencapai ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Sehingga dia memandang perlu budi daya tanaman itu untuk menjadi ladang pendapatan petani hutan. Berdasarkan data PAI Cabang Kabupaten Biak Numfor, hingga 2017 masih mengoleksi sekitar 100 jenis tanaman hias khas tanah Papua.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement