REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Konstruksi PT. Mass Rapid Transit Jakarta (PT. MRT Jakarta) Silvia mengatakan ada empat titik lahan yang masih terkendala pembebasan lahan untuk melakukan pekerjaan terkait kelanjutan pembangunan Stasiun MRT Haji Nawi, Jakarta Selatan. Pekerjaan tersebut adalah pembuatan tiang stasiun.
"Ada empat titik tiangnya tidak bisa diselesaikan maka stasiun tidak bisa selesai bareng dengan pengoperasian MRT," ujar Silvia saat forum diskusi, Rabu (5/7).
Ia berharap kendala pembebasan lahan ini cepat terselesaikan.
"Jadi makin cepat pembebasan ini dilakukan, semakin cepat catch up penyelesaian dari Stasiun Haji Nawi," katanya.
Sebelumnya, Direktur Utama PT. MRT William Sabandar melaporkan kendala stasiun MRT Haji Nawi Jakarta Selatan pada Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat pada Selasa (4/7). Kendala tersebut ada pada pembebasan lahan di empat titik dan totalnya sekitar 266 meter persegi.
Pengadilan Negeri, William mengatakan, sudah memutuskan dan pemerintah mengajukan kasasi.
"Jadi kita mohon dukungan kiranya proses dipercepat sehingga lahan bisa segera dieksekusi. Keputusan Pengadilan Negeri /kan itu nilainya Rp 60 juta per meter persegi, itu kita minta percepat prosesnya di Mahkamah Agung," katanya.