Selasa 04 Jul 2017 13:10 WIB

Konsep Hotel Wisata Halal di Gili Trawangan

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Yudha Manggala P Putra
Ilustrasi.
Foto: Reuters
Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mendukung penuh upaya pelaku industri perhotelan di Gili Trawangan, Lombok Utara, yang ingin mengembangkan konsep wisata halal.

Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu Muhammad Faozal mengatakan, hotel yang mengedepankan konsep moslem friendly masih belum ada di Gili Trawangan, yang memang dikenal sebagai destinasi wisata konvensional. Belakangan terdapat sebuah hotel milik warga negara asing (WNA) di Gili Trawangan bernama Villa Bella yang sedang mengembangkan menjadi hotel yang ramah terhadap wisatawan muslim.

"Kami mendukung penuh...hotel yang ramah terhadap wisatawan muslim. Ini bisa jadi pionir wisata halal kita di Gili Trawangan," ujar Faozal saat bertemu dengan pemilik Villa Bella Makhlouf Doudou di Kantor Dinas Pariwisata NTB, Jalan Langko, Mataram, NTB, Selasa (4/7).

Faozal menerangkan sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi Vila Bella agar menjadi hunian yang ramah terhadap wisatawan muslim, antara lain tidak menyediakan alkohol, makanan dan minuman yang halal, tersedianya sarana ibadah seperti sajadah, mukena, sarung, Alquran, dan arah penunjuk kiblat di setiap kamar, serta adanya keran untuk berwudhu. Dinas Pariwisata NTB juga akan memfasilitasi audit sertifikasi halal untuk Villa Bella.

"Ini terobosan yang bagus, di tengah-tengah wisata konvensional Gili Trawangan, hadir sebuah hotel yang menjadi model untuk wisata halal," kata Faozal.

Pemilik Vila Bella, Makhlouf Doudou mengaku sudah lama tertarik mengembangkan usaha hotelnya sebagai bagian dari wisata halal di Gili Trawangan. Selama ini, Vila Bella menjadi satu dari sedikit hotel di Gili Trawangan yang dengan tegas tidak menyediakan minuman beralkohol.

Pria berkewarganegaraan Perancis dan Aljazair tersebut mengatakan, potensi wisata halal Lombok sangat besar dan mulai dilirik dunia internasional, tidak terkecuali dari Perancis.

"Wisata halal merupakan proyek impian saya dalam hal bisnis yang kedepankan halal. Lombok sangat tepat karena sudah memproklamirkan diri sebagai destinasi wisata halal," ucap Makhlouf.

Sebagai provinsi dengan mayoritas penduduk beragama Islam, lanjut Makhlouf, Lombok memiliki nuansa religi yang sangat kental dalam setiap aktivitas kehidupan masyarakatnya. Tidak hanya itu, Pulau Seribu Masjid ini juga memiliki keindahan alam yang sangat istimewa, baik dari segi pantai hingga kawasan pegunungan.

Sejak awal, Makhlouf selalu menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai agama dalam menjalankan bisnis penginapan kepada para karyawannya. Jika ada tamu yang meminta minuman beralkohol, dengan sopan para karyawan akan menginformasikan bahwa Vila Bella tidak menyediakannya. "Kita tidak menyediakan minuman beralkohol, kalau ada yang bertanya sebagai gantinya kita berikan kelapa muda," kata Makhlouf.

Hotel yang letaknya hanya berjarak beberapa langkah dari pantai dan sepuluh menit berjalan kaki dari Pelabuhan Gili Trawangan memang bisa dibilang 'sedikit keluar pakem' dari tempat penginapan di Gili Trawangan pada umumnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement