Selasa 04 Jul 2017 08:28 WIB

Selama Puasa, Volume Sampah PKL di Sukabumi Melonjak

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Gita Amanda
Seorang petugas kebersihan membersihkan sampah yang menumpuk di pinggir jalan (ilustrasi).
Foto: Republika/Prayogi
Seorang petugas kebersihan membersihkan sampah yang menumpuk di pinggir jalan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Volume sampah dari para pedagang kaki lima (PKL) pada bulan puasa meningkat drastis dibandingkan biasanya. Sebab, pada Ramadhan banyak warga Sukabumi yang mencari makan di luar rumah dan membelinya dari para PKL.

''Pada bulan puasa, volume sampah dari rumah tangga tidak ada peningkatan yang naik malah dari PKL,'' ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Sukabumi Adil Budiman kepada wartawan Selasa (4/7). Peningkatan volume sampah ini kata dia dikarenakan banyak warga yang mencari makan di luar rumah.

Salah satu jenis sampah yang menonjol terang Adil adalah sabut kelapa. Keberadaan sampah tersebut terang dia berada di sejumlah PKL yang berada di pinggiran jalan raya seperti Jalan RA Kosasih dan Otista Sukabumi. Di kawasan ini terdapat banyak PKL dadakan yang menjual beragam makanan maupun minuman.

Adil mengungkapkan, peningkatan volume sampah pada bulan puasa rata-rata mencapai 30 ton per hari. Pada kondisi normal menurutnya volume sampah di Sukabumi mencapai 162 ton per hari. Sementara pada bulan puasa volume sampah meningkat menjadi 190 ton.

Untuk mengatasi kenaikan volume sampah dari PKL ungkap Adil, petugas  Dinas Lingkungan Hidup (DLH) yang didalamnya terdapat bidang kebersihan melakukan penyisiran ke kawasan yang banyak terdapat pedagang. Sarana yang dikerahkan untuk mengangkut sampah terang dia berupa angkutan kontainer sampah.

Ditambahkan Adil, petugas kebersihan yang diterjunkan pada bulan puasa dan hari Idul Fitri mencapai sebanyak 150 orang. Ratusan petugas sudah bekerja secara optimal mengangkut sampah baik dari PKL maupun rumah tangga.

Wali Kota Sukabumi Mohamad Muraz menerangkan, proses pengangkutan sampah pada momen lebaran sudah berjalan baik.'' Pada hari lebaran memang agak terlambat, namun pada siangnya sudah bisa teratasi,'' katanya.

Muraz menuturkan, kondisi ini disebabkan petugas kebersihan juga harus merayakan lebaran dan menerapkan sistem giliran dalam bertugas. Namun kata dia kini proses pengangkutan sampah sudah berlangsung normal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement