Selasa 04 Jul 2017 07:17 WIB

Alasan Keluarga Tolak Korban Heli Jatuh Dimakamkan di TMP

Petugas SAR mengumpulkan serpihan helikopter Basarnas yang jatuh di kawasan lereng gunung Butak Desa Canggal, Candiroto,Temanggung, Jateng, Senin (3/7).
Foto: Nico Kurnia Jati
Petugas SAR mengumpulkan serpihan helikopter Basarnas yang jatuh di kawasan lereng gunung Butak Desa Canggal, Candiroto,Temanggung, Jateng, Senin (3/7).

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Korban kecelakaan helikopter jenis Dauphin milik Basarnas yang jatuh di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Peltu Budi Santoso dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Bligo, Sidoarjo, Jawa Timur.

Kakak korban, Puguh Sarwono, di Sidoarjo, Senin mengatakan pihak keluarga memutuskan untuk memakamkan adiknya tersebut di pemakaman umum setempat. "Keluarga memutuskan dimakamkan di pemakaman umum Bligo, Sidoarjo," ujarnya.

Ia mengakui pihak keluarga sempat mendapat tawaran dari pihak kedinasan (TNI AL) supaya almarhum dimakamkan di tempat makam pahlawan (TMP). "Memang sempat ada tawaran, namun keluarga memutuskan agar almarhum dimakamkan bersebalahan dengan almarhumah ibu kandung, biar dekat kalau keluarga ingin berziarah," ucapnya.

Sebelumnya, sebuah helikopter jenis Dauphin milik Basarnas dilaporkan terjatuh di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah pada Ahad (2/7). Helikopter berwarna jingga tersebut disiagakan di pintu keluar tol Gringsing, Kabupaten Batang, selama arus mudik dan balik Lebaran.

Helikopter tersebut rencananya bertolak ke Banjarnegara untuk membantu proses evakuasi letusan Kawah Sileri di kawasan Dieng. Kedelapan korban tewas masing-masing kru heli Kapten Laut Haryanto, Kapten Laut Lu Solihin, Serka Hari Marsono, Peltu Budi Santoso, serta empat anggota Basarnas Maulana Affandi, Nyoto Purwanto, Budi Resti, serta Catur.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement