Senin 03 Jul 2017 18:13 WIB

Kasus Meninggalnya Dokter Stefanus, Ini Imbauan Menkes

Rep: RR Laeny Sulistywati/ Red: Bilal Ramadhan
Dokter memeriksa pasien/ilustrasi
Foto: healthliving
Dokter memeriksa pasien/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan (Menkes) Nila F Moeloek mengatakan, meninggalnya dokter spesialis anesesi dr Stefanus Taofik menjadi catatan untuk tenaga kesehatan agar tak memaksakan diri saat bertugas. Ia meminta supaya tenaga kesehatan (nakes) jaga kesehatan.

Karena seringkali nakes utamanya dokter tetap bertugas karena merasa kuat dan jumlah pasien sepi. "Dia merasa kuat. Padahal, nakes jaga kesehatan lah," katanya saat ditemui usai halal bi halal di Kementerian Kesehatan, di Jakarta, Senin (3/7).

Nakes ini saat lebaran juga bertugas bersifat on call atau jika ada panggilan. Disinggung mengenai pihak rumah sakit yang memforsir kinerja nakesnya, ia membantahnya. Nila mengatakan, pihak rumah sakit (RS) pasti akan membuat jadwal kerja selama delapan jam satu nakes. Apalagi, piket atau bertugas utamanya menjelang lebaran.

"Aturan itu sudah ada. Di RS jaga itu maksimal tiga shift jadi 24 jam dibagi tiga jadi satu orang bertugas delapan jam," katanya. Ia menambahkan, kematian secara tiba-tiba memang tidak bisa diprediksi.

Sebelumnya,  dokter spesialis anestesi yang sedang menempuh pendidikan subspesialis Konsultan Intensive Care (KIC), ditemukan meninggal dunia di kamar jaga RSPI Bintaro Jaya akhir Juni 2017 lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement