Kamis 29 Jun 2017 14:44 WIB

Stefanus Meninggal dalam Tugas, Dokter Diimbau Cek Kesehatan

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Nur Aini
Ilustrasi dokter.
Foto: thyroidlesslife.com
Ilustrasi dokter.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Majelis Pengembangan Pelayanan Keprofesian (MPPK) PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Ari Fahrial Syam meminta tenaga atau petugas kesehatan termasuk dokter supaya menjaga kesehatan dan rajin melakukan medical check up. Hal itu setelah terjadi dokter spesialis anestesi Stefanus Taofik ditemukan meninggal saat bertugas.

Ari mengatakan, jika kondisi tenaga kesehatan dan dokter sedang tidak sehat, mual, dan pusing maka dia bisa meminta tenaga kesehatan lain untuk menggantikannya. Karena jika memaksakan kondisi tak sehat bisa mengorbankan keselamatan pasien. Tenaga kesehatan, kata dia, juga pasti merasa tak nyaman saat memberikan pelayanan kesehatan.

Untuk itu ia mengimbau, masing-masing tenaga kesehatan menjaga dan mengukur kemampuannya. Selain itu, ia meminta tenaga kesehatan untuk terus menjaga kesehatan. Selain itu, rajin melakukan medical check up. "Karena dengan check up kita bisa mendeteksi apakah memiliki masalah kesehatan," katanya saat dihubungi Republika.co.id, di Jakarta, Kamis (29/6).

Ia menambahkan,  check up bisa dilakukan setahun sekali. Pria yang juga Wakil Ketua I PB Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) ini menambahkan, jika usia masih di bawah 30 tahun bisa rutin check up kesehatan, tergantung memiliki faktor risiko atau tidak. Ia menekankan untuk bisa menolong pasien, dokter harus dalam kondisi fit.

Dokter juga diminta tidak memaksa bekerja sehingga bisa kelelahan. "Kami dari organisasi profesi akan mengontrol beban kerja (dokter). Rumah Sakit juga harus mengontrol bagaimana tenaga kesehatan bekerja, jadi saling mengontrol," ujarnya. Sebelumnya, dokter spesialis anestesi Stefanus Taofik meninggal saat bertugas di rumah sakit (RS) Pondok Indah-Bintaro Jaya pada 26 Juni 2017.

Baca juga: Kematian Dokter Stefanus Diduga Bukan karena Kelelahan

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement