Selasa 27 Jun 2017 19:44 WIB

Antrean di Puncak-Cianjur Mulai Mencair

Suasana kendaraan menuju Puncak yang terjebak kemacetan di Bogor, Jawa Barat. (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Suasana kendaraan menuju Puncak yang terjebak kemacetan di Bogor, Jawa Barat. (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR --  Antrean kendaraan di Jalur Puncak-Cianjur, Jawa Barat, sepanjang 14 kilometer mulai mencair setelah Polres Cianjur memberlakukan sistem satu arah menuju Bogor mulai dari Istana Presiden Cipanas.

"Menjelang malam Polres Cianjur berkoordinasi dengan Polres Bogor memberlakukan sistem satu arah menuju Bogor karena antrean kendaraan terus menggular dengan panjang antrean mencapai 14 kilometer," kata Kasalantas Polres Cianjur, AKP R Erik Bangun Prakasa saat dihubungi, Selasa (27/6).

AKP Erik Bangun Prakasa menjelaskan, menjelang sore antrean kendaraan tidak bergerak terus memanjang di jalur Puncak-Cipanas, dengan ekor antrean mencapai belasan kilometer sehingga ia sempat mengarahkan penguna jalan ke sejumlah jalur alternatif.

Namun seiring tutupnya tempat wisata di jalur Puncak-Cipanas, mengakibatkan volume kendaraan di jalur tersebut terus meningkat sehingga menyebabkan macet total satu arah menuju Bogor.

Kemudian, ia berkoordinasi dengan Polres Bogor untuk memberlakukan sistem satu arah agar antrean tidak terus memanjang dan menyebabkan macet total dari kedua arah Karena volume kendaraan menuju Cianjur cukup padat.

"Hingga pukul 18.00 WIB, antrean mulai mencair, arus kendaraan dari arah Bogor ditutup hingga kepadatan berkurang di Jalur Puncak hingga Ciawi-Bogor. Sifatnya situasional baru diberlakukan kembali dua arah," katanya.

Sementara pengguna jalan dari arah Cianjur, menuju Cipanas, mengaku terjebak kemacetan selama tiga jam di Jalur Cianjur-Puncak sebelum diberlakukan sistem satu arah. "Biasanya normal Cianjur-Cipanas hanya 45 menit, tapi hari ini kami terjebak selama tiga jam sampai di rumah karena kendaraan hanya bergerak beberapa meter dan berhenti selama puluhan menit," kata warga Desa Cipendawa, Kecamatan Pacet, Rinaldi (42 tahun).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement