Senin 26 Jun 2017 16:32 WIB

Polisi Buru Penyebar Kabar Menara Masjid Roboh

Masjid Raya Bandung (ilustrasi).
Foto: Mahmud Muhyidin
Masjid Raya Bandung (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kepolisior Regol, Kota Bandung memastikan kabar menara Masjid Raya Bandung Jawa Barat akan roboh merupakan kebohongan. Petugas sedang memburu pelaku yang berteriak menara akan roboh.

"Situasi yang tadi itu menyebarkan kabar bohong. Kita akan cari pelakunya karena membuat situasi terjadi kepanikan," ujar Kapolsekta Regol, Kompol Yanna Nurhandiana di Markas Komando Satu Satpol PP Kota Bandung, Senin (26/6).

Menurutnya, titik-titik keramaian sering dimanfaatkan oleh para pelaku seperti copet untuk menjalankan aksinya. Ia pun menduga, isu terkait akan runtuhnya Menara Masjid Raya Bandung, merupakan ulah dari pelaku untuk memecah konsentrasi masyarakat.

"Para pelaku terkadang memanfaatkan momen (keramaian), dengan menyebar berita bohong untuk mencopet atau aksi kriminal lain," kata dia.

Akibat isu ini, terjadi kegaduhan di sekitar Taman Alun-alun Bandung dan menyebabkan dua orang bocah terluka akibat terinjak oleh warga yang berusaha menjauh dari lokasi sekitar menara masjid. "Akibat dari kegaduhan tersebut mengakibatkan dua orang anak menderita luka. Satu mengalami patah tulang di bagian paha sebelah kiri dan satu orang mengalami luka sobek bagian kepala belakang," kata dia.

Menurutnya, saat ini seluruh korban telah dibawa ke Rumah Sakit Muhammadiyah untuk mendapatkan perawatan medis. Selain itu, kata dia, insiden ini membuat beberapa pengunjung kehilangan barang bawaannya karena ikut menyelamatkan diri.  "Saat ini situasi telah kembali kondusif dan petugas terus mencari pelaku," kata dia.

Sebelumnya, warga di sekitar Taman Alun-alun Kota Bandung sempat dibuat panik akibat adanya kabar bahwa menara masjid tersebut akan roboh. Warga yang mendengar kabar tersebut, langsung berlarian dan mencoba menjauh dari area sekitar masjid. Bahkan, arus lalu lintas di Jalan Dewi Sartika sempat dialihkan ke arah Jalan Kepatihan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement