Jumat 23 Jun 2017 19:23 WIB

TGB: Sesama Anak Bangsa Perlu Merawat Keberagaman

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Bayu Hermawan
Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi
Foto: Republika/Prayogi
Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Gubernur NTB Tuan Guru Haji Muhammad Zainul mengatakan, keberagaman suku, agama dan ras yang dimiliki Bangsa Indonesia saat ini merupakan karunia dan skenario Allah SWT.

"Maka keberagaman ini perlu dirawat dengan baik oleh sesama anak bangsa," ujar Pria yang dikenal dengan Tuan Guru Bajang (TGB) di Mataram, Jumat (23/6).

TGB melanjutkan, seperti yang diterangkan Allah SWT dalam Alquran Surat Al-Hujurat ayat 13, bahwa manusia diciptakan bersuku-suku dan berbangsa-bangsa dengan satu tujuan yaitu untuk saling kenal mengenal. Hal ini menurut TGB sangat tepat menggambarkan keberagaman Indonesia saat ini.

"Kita sebagai hamba Allah SWT tentu menyikapi keberagaman ini dengan saling menghargai, menjaga dan merawatnya," ucap TGB.

TGB menilai, keberagaman ini akan menjadi kekuatan besar bangsa apabila dikelola dengan baik. "Ini harus kita syukuri, karena tidak semua umat Islam di dunia dapat menikmati suasana Ramadhan, dapat beribadah dengan tenang seperti kita," ucap TGB.

Maka, lanjut TGB, menjadi tugas bersama menjaga dan merawat karunia Allah SWT dan ini akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT.

Untuk merawat karunia ini, Allah memberikan panduan karena keberagaman ini merupakan kontestasi ke hal hal yang baik dan ide ide yang konstruktif. Panduan itu berupa menghindarkan diri dari konflik sesama anak bangsa. Kalau konflik ini terjadi maka akan ada dua akibat besar yang timbul, yaitu anak bangsa akan mengalami kegagalan.

"Allah mengingatkan kita akibat yang akan muncul apabila keberagaman yang menjadi kekuatan bangsa ini tidak dirawat dengan baik. Kalau tidak disikapi dengan baik, maka yang muncul adalah permusuhan dan perpecahan," lanjutnya.

TGB mengajak sesama anak bangsa untuk merawat keberagaman dan menghindarkan diri dari segala bentuk konflik yang memecah persatuan dan kesatuan, serta merobek semangat ke-Indonesiaan kita sebagai bangsa.

sumber : Center
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement