Selasa 20 Jun 2017 09:53 WIB

Parpol Saling Memberi dan Menerima dalam RUU Pemilu

Sekjen Golkar Idrus Marham (tengah)
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Sekjen Golkar Idrus Marham (tengah)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Idrus Marham mengingatkan agar partai-partai saling memberi dan menerima dalam membahas lima isu krusial dalam RUU Pemilu.  "Dalam dunia politik itu kan take and give, dalam dunia komunikasi politik itu jangan cuma mau berada dalam posisi statis. Kan harus sama-sama," ujar Idrus Marham di Jakarta, Selasa (20/6).

Idrus mengatakan lima isu krusial dalam RUU Pemilu yang sedang dibahas adalah ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold), ambang batas parlemen (parliamentary threshol), sistem pemilu, jumlah kursi yang diperebutkan pada setiap daerah pemilihan (distric magnitude), serta sistem konversi suara.

Menurut dia, Golkar telah rela menerima bahwa jumlah kursi diperebutkan pada setiap dapil berjumlah 3-10 kursi sesuai keinginan partai lain. Oleh karena itu Golkar meminta partai lain juga mau menerima keinginan Golkar bersama PDIP, Nasdem dan pemerintah terkait presidential threshold dengan skema 20-25 persen. "Golkar awalnya mengusulkan perebutan kursi setiap dapil tiga sampai enam, dan oke kita rela tiga sampai sepuluh. Tapi kalau presidential threshold 20 sampai 25 persen bagi Golkar itu kalau bahasa aktivisnya harga mati," kata Idrus.

Idrus juga meminta agar sistem konversi suara tidak menggunakan sistem kuota hare karena dipandang tidak adil. Golkar menghendaki sistem yang digunakan adalah sainte lague murni.  "Kalau kuota hare kadang ada satu kursi nilainya 250 ribu suara, lalu pada dapil yang sama 15 ribu pun dapat, ini kan tidak adil," terang Idrus.

Idrus mengungkapkan sebetulnya isu krusial yang masih menjadi perdebatan pembahasan RUU Pemilu bukan soal presidential threshold selayaknya yang belakangan mencuat.  Menurut dia, perdebatan justru terjadi pada opsi jumlah kursi yang diperebutkan pada setiap dapil (distric magnitude), serta sistem konversi suara.

Namun dia memiliki keyakinan bahwa keinginan Golkar akan terpenuhi. "Saya punya keyakinan teman-teman partai akan memahami nanti. Di tingkat pimpinan fraksi pasti akan mengerucut ke sana arahnya, kalau di tingkat ke bawah atau anggota memang ramai, biar ada yang ditulislah beritanya, biar dinamis," kata Idrus.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement