Selasa 20 Jun 2017 06:39 WIB

Polisi Amankan Puluhan Senjata Tajam dari Peserta SOTR

[ilustrasi] Petugas membersihkan coretan yang dibuat oleh anak muda sahur on the road (SOTR) di kolong Semanggi, Jakarta Pusat.
Foto: Republika/Yasin Habibi
[ilustrasi] Petugas membersihkan coretan yang dibuat oleh anak muda sahur on the road (SOTR) di kolong Semanggi, Jakarta Pusat.

REPUBLIKA.CO.ID, Jakarta, 20/6 (Antara) - Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya menyita sedikitnya 30 senjata tajam dari empat kelompok pemuda yang melasanakan kegiatan sahur di jalan (sahur on the road/SOTR) di ruas-ruas jalan di DKI Jakarta, Selasa (20/6) dini hari. Wakil Kapolda Metro Jaya Brigadir Jenderal Polisi Suntana, Selasa dini hari, mengatakan pemeriksaan dilakukan petugas kepolisian terhadap empat kelompok di jalanan protokol di sekitar Jakarta Pusat, Jakarta Barat, dan Jakarta Timur.

"Mungkin ada sedikitnya 30 sajam (senjata tajam). Karena banyak masih anak-anak juga di antara mereka, besok akan kita libatkan KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia)," ujar Suntana dalam pernyataan video yang disiarkan secara langsung oleh Manajemen Lalu Lintas (Traffic Management Center/TMC) Polda Metro Jaya pada Selasa dini hari.

Suntana mengatakan, peserta SOTR yang tertangkap membawa senjata tajam akan ditindak sesuai hukum yang berlaku. Pemeriksaan pada peserta SOTR dini hari tadi ini, lanjut Suntana, juga untuk mencegah kembali terjadinya tawuran antara peserta SOTR seperti yang terjadi saat akhir pekan lalu, 16 Juni 2017 di Jakarta Pusat. "Saya sudah mengimbau sejak awal, lebih baik gencarkan kegiatan sahur on the mosque (sahur di masjid), jangan SOTR," ujarnya.

Dalam pemeriksaan Selasa dini hari, aparat kepolisian juga melakukan penilangan kepada peserta SOTR yang membawa kendaraan, namun tidak diserta surat-surat kendaraan yang lengkap. Suntana meminta kepada para orang tua untuk mencegah anaknya mengikuti SOTR, karena rentan terlibat dalam kegiatan yang menganggu Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas). "Bulan puasa sebentar lagi selesai, tolong para orang tua juga untuk mengawasi anaknya. Kami lakukan pemeriksaan ini untuk mengurangi angka gangguan Kamtibmas (Keamanan dan ketertiban masyarakat)," ujar dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement