REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- RS Siloam Purwakarta meluncurkan layanan Code C. Layanan baru ini, untuk memercepat pemberian tindakan terhadap pasien jantung. Mengingat, warga dengan riwayat jantung di wilayah ini sangat banyak. Dari Januari hingga Mei, ada 8.000 pasien jantung yang datang berobat.
Direktur RS Siloam Purwakarta, Irwan Gandana, mengatakan, warga yang punya penyakit jantung sangat banyak. Bahkan, kasus jantung ini paling mendominasi layanan pengobatan rawat inap maupun jalan di Siloam. Januari sampai Mei, jumlahnya 8.000 pasien. Dari jumlah tersebut 70-80 persennya kategori pasien jantung koroner.
"Karena itu, kita meluncurkan layanan baru. Untuk memercepat penanganan terhadap pasien jantung," ujar Irwan, kepada Republika.co.i, kemarin.
Layanan ini, baru berjalan sepekan. Serta, hari ini sudah efektif. Dengan adanya layanan ini, semuanya menjadi teringrasi. Dari mulai dokter jaga di IGD, perawat, apoteker, petugas keamanan sampai petugas ICU, ICCU dan petugas ruang rawat inap harus siaga.
Jadi, dengan pelayanan yang terintegrasi, targetnya pasien bisa mendapatkan pengobatan sampai rekam jantung maksimalnya 30 menit. Kalau ruangan tindakan penuh, maka tim ini akan langsung merujuk ke rumah sakit lainnya yang memiliki fasilitas lebih bagus dan canggih lagi.
Dokter spesialis jantung RS Siloam Purwakarta, Mira Rahmawati, mengatakan, jantung merupakan penyakit mematikan nomor satu di dunia. Bahkan, di Indonesia. Kasus yang paling parah, akibat serangan jantung koroner.
"Gejalanya, pasien akan merasakan nyeri di bagian dada kiri. Lalu, meluas ke lengan sebelah kiri dan leher," ujarnya.
Jika sudah begitu, sebaiknya segera beri pertolongan pertama. Yaitu, pasien harus diistirahatkan dengan cara di baringkan. Lalu, beri obat aspirin sebanyak dua tablet untuk pengencer darah. Kemudian, segera telepon ambulans untuk dibawa ke RS terdekat.
"Periode emas untuk penanganan pertama serangan jantung yaitu nol sampai tiga jam. Ini akan meminimalisasi kerusakan pembuluh darah,"