Rabu 14 Jun 2017 17:54 WIB

Pemudik Bus ke Yogyakarta Diprediksi Turun 3,7 Persen

Rep: Yulianingsih/ Red: Yudha Manggala P Putra
Penumpang menunggu keberangkatan bus.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Penumpang menunggu keberangkatan bus.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Penumpang arus mudik lebaran ke Kota Yogyakarta menggunakan moda transportasi bus diprediksikan akan menurun signifikan tahun ini. Berdasarkan perkiraan Satuan Pelayanan Terminal Giwangan Yogyakarta, penurunan jumlah penumpang arus mudik menggunakan bus diperkirakan mencapai 3,7 persen dibandingkan jumlah penumpang tahun lalu.

"Setiap tahun terus menurun, tahun ini juga akan semakin menurun," ujar Koordinator Pelayanan Terminal Giwangan Yogyakarta, Bhekti Zunanto, Rabu (14/6).

Pengelolaan Terminal Giwangan Yogyakarta sendiri sudah berada dibawah koordinasi Kementrian Perhubungan mulai awal 2017 lalu. Hal ini sesuai UU yang berlaku dimana terminal type A akan berada langsung di bawah pengawasan dan pengelolaan pusat.

Dikatakan Bhekti, penurunan ini juga diperkiraikan akan terjadi saat arus balik lebaran 2017. Masyarakat semakin enggan menggunbakan armada bus untuk transportasi mudik atau balik lebaran. Dia memperkirakan penurunan jumlah penumpang arus mudik akan mencapai 26.000 per hari untuk rata-rata selama angkutan Lebaran.

Sedangkan penumpang untuk keberangkatan atau arus balik juga diprediksi turun hingga 3,1 persen atau mencapai rata-rata 25.937 penumpang per hari.

Menurutnya, tren penurunan penumpang di Terminal Giwangan sudah terjadi dalam kurun waktu lima tahun belakangan. Namun jika lima tahun lalu sekitar 1 hingga 2 persen kini menjadi 3 persen. Menurutnya, salah satu penyebab turunnya penumpang tersebut lantaran armada bus kerap menjadi alternatif terakhir bagi masyarakat yang hendak pulang ke kampung halaman.

"Penurunan jumlah penumpang tersebut disebabkan banyak faktor di antaranya perubahan pilihan moda transportasi yang digunakan masyarakat," katanya.

Apalagi, kecenderungan masyarakat saat ini banyak yang lebih memilih menggunakan moda transportasi lain berupa pesawat terbang atau kereta api lantaran ada kepastian waktu tiba. Selain itu, tidak sedikit pula yang memilih menggunakan kendaraan pribadi seperti mobil. Hal ini pun berdampak pada berkurangnya jumlah bus yang dioperasikan selama Lebaran.

Meski begitu pihaknya tetap akan berkoordinasi dengan Organda DIY terkait penyediaan bus cadangan. Hal ini untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu terjadi penumpukan penumpang. Pihak Organda DIY berencana menyiapkan sekitar 840 armada bus pariwisata untuk mendukung pelaksanaan masa angkutan Lebaran 2017.

Bekti mengungkapkan, puncak kedatangan penumpang di Terminal Giwangan diperkirakan terjadi pada H-2 Lebaran atau 23 Juni dengan total penumpang berkisar antara 27.000 hingga 28.000 orang. Sedangkan puncak arus balik diperkirakan terjadi pada H+5 dengan total penumpang mencapai 28.000 hingga 29.000 orang.

"Seperti tahun-tahun sebelumnya, guna memberikan pelayanan kepada penumpang, kami juga menyiapkan sejumlah posko di dalam terminal. Mulai posko kesehatan, informasi, keamanan serta ruang istirahat. Khusus untuk keamanan bekerja sama dengan TNI dan kepolisian," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement