REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komite Aksi Mahasiswa untuk Reformasi dan Demokrasi (Kamerad) memberi santuan kepada ribuan anak yatim dan fakir miskin di seluruh DKI Jakarta. Acara santunan bulan Ramadan tersebut diselenggarakan selama 12 tahun berturut-turut.
Ketua Presidium Kamerad, Haris Pertama mengatakan, pada bulan Ramadhan ini hendaknya semua pihak untuk bersama-sama menghentikan polemik kegaduhan dan memperbanyak beramal kepada anak yatim. Haris meminta ke semua pihak untuk dapat menahan diri tidak turut serta dalam menebar ujaran kebencian.
"Kami mengajak seluruh masyarakat dan para tokoh bisa menahan diri tidak membuat kegaduhan di negeri ini dan tak turut menebar ujaran kebencian,” kata Haris di sela-sela acara santunan anak yatim di Tugu Proklamasi, Menteng, dalam siaran pers kepada republika.co.id, Ahad (11/6).
Menurut Haris, saat ini sepertinya ada kelompok yang mencoba mengusik pemerintahan. Karena itu, ia mengajak semua komponen masyarakat untuk menghentikan semua kegaduhan ini. "Hentikan semua ini. Satukan bangsa ini supaya bangkit, jaya. Dari pada menghujat lebih baik kita memperhatikan anak-anak yatim,” ujar Haris.
Menurut dia, jika merasa beragama sudah seharusnya memperhatikan dan membela anak yatim, seperti halnya membela agama sendiri. Manfaatkan momentum bulan Ramadan ini dengan penuh amal dan kebaikan.
"Nggak perlu sweeping-sweeping, sudah ada polisi yang bertugas jangan ambil alih tugas polisi. Daripada sweeping mending bela anak yatim, dengan sendirinya membela agama,” ujar Haris.
Karena itu, ia menilaim penting ada penanaman pemahaman nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika menjadi paham yang terus ditanamkan kepada seluruh masyarakat guna mencegah munculnya ujaran kebencian yang makin berseliweran.