Ahad 11 Jun 2017 19:33 WIB

Gerindra: Gus Ipul Bisa Duel dengan Risma di Pilkada Jatim

Rep: Santi Sopia/ Red: Bilal Ramadhan
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini berbagi pengalaman memimpin birokrasi di hadapan para PNS dan Kepala Desa di Kabupaten Batang, Selasa (15/3).
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini berbagi pengalaman memimpin birokrasi di hadapan para PNS dan Kepala Desa di Kabupaten Batang, Selasa (15/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono menyarankan PDIP mendukung Tri Rismaharini maju sebagai Gubernur di Pilkada Jawa Timur (Jatim) 2018. Menurutnya, akan menarik jika hal itu terealisasi dan masyarakat punya lebih banyak variasi.

Selama ini, kata dia, masyarakat Jatim dihadapkan pilihan antara Saifullah Yusuf dari PKB yang saat ini menjabat sebagai Wakil Gubernur Jatim dengan Menteri Sosial Khofifah Indar Parwansa. Sejauh ini PDIP juga diketahui akan mendukung Gus Ipul.

"Selama ini kan Saifullah (Gus Ipul) atau Khofifah, Saifullah atau Khofifah, nah jadi ada variasi lebih banyak lagi. Jadi bisa Gus Ipul dengan risma, atau Gus Ipul dengan Khofifah, saya berharap PDIP dukung Risma," kata Ferry di Jakarta, Ahad (11/6).

Ia mengatakan, Gerindera kemungkinan besar mendukung Gus Ipul. Tetapi kalau PDIP mendukung Tri Risma, menurut dia, akan sangat menarik. Menurut Ferry, Risma yang saat ini merupakan walikota Surabaya itu punya kans lebih besar menang dibanding Khofifah.

"Dibanding Saifullah melawan Khofifah dengan pasangan masing-masing. Kalau Risma gak didukung , bisa koalisi PDI dan Gerindra," kata dia.

Ferry menyebut Gerindera menunggu eksperimen dari PDIP. Faktor lain yang penting adalah Partai Demokrat yang juga harus diajak bicara oleh Gerindera.  Meski ada tren turun, Demokrat tetap jadi faktor penting dalam konteks Pilkada ke depan.

"PDIP takut kalah (kalau dukung Tri Risma), seperti di Banten, Jakarta, PDIP kalah," kata dia.

Adapun kader Gerindera Soepriyatno, menurutnya, masuk dalam daftar kandidat Gubernur Jatim yang dipilih masyarakat, kendati elektabilitasnya tidak tinggi. Karena itu, tambah Ferry, Gerindera realistis dan akan mendukung tokoh lain maupun berkoalisi.

Menurut dia, karakter masyarakat Jatim juga berbeda dengan daerah lain, seperti Jakarta dan Jabar. Di mana warga Jatim cenderung lebih memerhatikan pengalaman dan bukti kinerja, sementara Jakarta dan atau Jabar, misalnya, relatif bisa menerima sosok baru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement