Jumat 09 Jun 2017 14:39 WIB

Fahmi Salim: Umat Jangan Dipanasi dengan Kriminalisasi Ulama

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Bilal Ramadhan
Ustadz Fahmi Salim
Foto: dok.Pribadi
Ustadz Fahmi Salim

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presidium Alumni 212 akan menggelar Aksi Bela Ulama (ABU) 96 yang akan berpusat di Masjid Istiqlal Jakarta, Jumat (9/6) sore. Aksi ini sebagai solidaritas terhadap sejumlah tokoh yang tengah menjalani hukum di kepolisian, serta dinilai sebagai perbuatan yang amr ma'ruf nahi munkar.

Seperti yang disampaikan Sekretaris Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Fahmi Salim, yang menyambut baik aksi bela ulama 96. Menurut dia, aksi tersebut bertujuan untuk mengingatkan pemerintah, terutama penegak hukum agar tidak merekayasa ataupun mencari-cari alasan tokoh ulama yang tidak bersalah.

Fahmi mengatakan, semua pihak harus menyadari tanggung jawab masing-masing. Misalnya, setiap ulama sadar bahwa dia adalah pendamping umat, dan pemerintah juga sadar bahwa dia sebagai pengayom masyarakat. Jika tidak saling sadar, kata Fahmi, maka akan menganggu pertumbuhan nasional dan keadaan negara, karena hubungan antara pemerintah, ulama, dan umara tidak berjalan baik.

"Makanya apabila situasi umat terus dipanas-panasi dengan kriminalisasi ulama, ini tidak baik dan kondusif lah ya," kata Fahmi saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (9/6).

Fahmi yakin, aksi bela ulama tersebut akan berlangsung aman, damai, dan tertib karena bertepatan dengan bulan suci Ramadhan. Menurut dia, bulan Ramadhan akan menjadi perisai bagi umat untuk tidak menjalankan aksi dengan emosional dan melakukan perbuatan yang tidak sesuai dengan norma, aturan yang berlaku di Negara atau masyarakat setempat.

Fahmi berharap, ke depannya para penegak hukum dan pemerintah bisa benar-benar mengayomi semua lapisan dan golongan masyarakat. Jangan sampai muncul kesan, dengan diseretnya para tokoh ulama pada jerat hukum saat ini, sebagai suatu upaya pembalasan atas mereka yang sebelumnya membangunkan umat dalam kasus penistaan agama.

"Jangan sampai begitu kan ya, jangan pula untuk membunuh karakter tokoh di mata umat." tegas Fahmi yang juga menjabat sebagai wakil ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement