REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Psikolog Anak dari Universitas Soegijapranata, Semarang, Endang Widyorini mengatakan, guru memiliki peran penting dalam upaya menangkal anarkisme remaja. Menurutnya, yang paling penting adalah guru harus bisa menjadi contoh yang baik bagi murid-muridnya.
Selain itu, menurutnya pengembangan karakter anak perlu dibenahi agar tertanam nilai sosial dan agama dalam diri sang anak. "Guru harus bisa jadi contoh dan menghargai anak. Pengembangan karakter perlu dibenahi," kata Endang saat dihubungi Republika, Sabtu (3/6).
Salain guru, menurutnya kurikulum pun perlu berperan dalam menangkal anak-anak sekolah bergabung ke dalam geng motor. Caranya, kurikulum harus memasukan materi penanaman nilai-nilai yang positif.
Endang melanjutkan, kesalahan dalam pengasuhan dan pendidikan, serta masalah nilai dan perilaku orang-orang di sekitarnya, akan sangat mempengaruhi prilaku anak, terutama saat remaja. Terlebih, masa remaja adalah masa pencarian identitas.
"Remaja adalah masa pencarian identitas. Sehingga sangat rentan untuk dimasuki atau dipengaruhi oleh hal-hal yang negatif," ucap Endang.
Seperti diketahui, Polda Metro Jaya merilis penangkapan puluhan anggota geng motor yang juga melakukan tindak kekerasan dalam aksi kejahatannya. Setidaknya, 28 orang diamankan polisi karena diduga terlibat dalam kekerasan geng motor. Selain menangkap puluhan pelaku, polisi juga menyita berbagai jenis senjata tajam yang digunakan.