REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat traffic atau aktivitas angkutan kereta api turun pada April 2017 sebanyak 31,5 juta orang atau sekitar 2,08 persen dibandingkan pada Maret 2017. Dari jumlah tersebut sebagian besar berasal dari penumpang penumpang KRL (commuter line) Jabodetabek yaitu sebanyak 25,4 juta orang atau 80,66 persen dari total penumpang kereta api.
Kepala BPS, Suhariyanto menjelaskan penurunan jumlah penumpang terjadi di wilayah Jabodetabek dan Jawa non-Jabodetabek, masing masing 1,41 persen dan 5,38 persen. Sebaliknya, wilayah Sumatera mengalami peningkatan 1,79 persen.
Sedangkan, jumlah barang yang diangkut kereta api pada April 2017 sebanyak 3,4 juta ton atau turun 1,68 persen dibandingkan Maret 2017. Menurut Suhariyanto, sebagian besar barang yang diangkut tersebut tercatat di Sumatera sebanyak 2,5 juta atau 71,96 persen.
"Penurunan yang terjadi di Sumatera sebesar 2,36 persen," ujar Suhariyanto melalui keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (3/6).
Sebaliknya, terjadi peningkatan di wilayah Jawa non-Jabodetabek sekitar 0,10 persen. Selama periode Januari hingga April 2017, kata Suhariyanto, jumlah barang yang diangkut kereta api mencapai 13,2 juta ton atau naik 17,17 persen dibanding periode yang sama pada 2016.
"Peningkatan terjadi di wilayah Jawa non-Jabodetabek dan Sumatera masing-masing sebesar 10,40 persen dan 20,12 persen," ujar dia.