REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Wilayah Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, memiliki sebanyak 23 destinasi wisata baik yang sudah berkembang maupun sedang dalam masa perintisan.
"Destinasi wisata yang sudah terkenal hingga dunia internasional adalah Candi Prambanan atau Candi Roro Jonggrang dan Candi Ratu Boko," kata Camat Prambanan Eko Suhargono d Sleman, Selasa (31/5).
Menurut dia, untuk destinasi yang mulai berkembang adalah Taman Tebing Breksi, Rumah Domes, dan destinasi wisata rohani Sendang Sriningsih. "Selain itu juga ada destinasi wisata mulai dari wisata sejarah budaya seperti Candi Ijo, Candi Barong, Candi Banyunibo, dan Candi Watu Gudig," katanya.
Ia mengatakan, potensi itu juga didukung dengan keberadaan aneka kuliner khas seperti emping bonggol pisang, pie singkong, dan sayur lompong. "Kami akan mulai pengembangan pariwisata dengan memberi pemantapan kepada masyarakat selaku pengelola agar bisa menjadi tuan rumah yang baik," katanya.
Upaya yang dilakukan di antaranya melalui kegiatan pelatihan. Baru saja diadakan diklat "guide" bekerja sama dengan PT Taman Wisata Candi Prambanan dan Ratu Boko.
Eko mengatakan, respons masyarakat dipandang sangat baik. Di kawasan Taman Breksi bahkan warga menggagas wisata keliling lokasi menggunakan kendaraan mobil jip. "Di sisi lain, pembangunan jalan tembus ke objek Gunungapi Purba Nglanggeran di Gunung Kidul nanti diharapkan dapat mendukung pengembangan kawasan wisata di Prambanan," katanya.
Ia mengatakan, saat ini pihaknya masih berkoordinasi dengan tim appraisal dan Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) terkait penghitungan ganti untung tanah warga.
"Warga merasa tidak puas dengan hasil hitungan karena ada perbedaan nilai taksiran harga yang lebih rendah. Tahap pertama sudah dibebaskan sekitar 2.000 meter persegi sudah selesai, sekarang sedang diupayakan pembebasan tahap dua sekitar 3.300 meter persegi," katanya.
Kepala Dinas Pariwisata Sleman Sudarningsih mengatakan, untuk mendukung pariwisata di wilayah Prambanan, sarana infrastruktur khususnya akses jalan akan ditingkatkan.
"Masih ada beberapa jalur yang butuh perbaikan seperti akses menuju Candi Ijo, Candi Barong, dan Candi Banyunibo. Di samping sarana fisik, kesiapan SDM juga akan diperhatikan agar masyarakat sadar wisata dan paham makna Sapta Pesona," katanya.