REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Habib Rizieq Shihab saat ini dipastikan masih berada di Saudi Arabia. Pascapenetapan tersangka dalam kasus dugaan percakapan berkonten pornografi dengan seorang perempuan bernama Firza Husein, kepulangan Rizieq ditunggu. Namun, kapan kepulangannya itulah yang kini menjadi pertanyaan banyak pihak.
Koordinator Tim Pengacara Habib Rizieq, Eggi Sudjana mengatakan, kliennya kini masih fokus untuk beribadah di Tanah Suci. Belum ada rencana untuk balik ke Indonesia dalam waktu dekat. Namun, dia mengaku, visa umrah yang digunakan Rizieq di tanah kelahiran Nabi Muhammad itu akan habis dalam waktu dekat atau bulan Ramadhan ini.
"Kalau dari sisi visa, visanya Habib (Rizieq) habis di sana itu 17 Ramadhan," kata Eggi, Selasa (30/5).
Namun, Eggi mengisyaratkan, kliennya akan memperpanjang visa. Eggi mengklaim, cara itu bisa dilakukan untuk menghindari potensi chaos lantaran massa Rizieq yang siap membela Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) tersebut. Dia mengklaim, akan ada jutaan massa yang siap datang ke bandara menjemput Rizieq jika dipanggil paksa kepolisian.
"Tapi dari upayanya untuk menjaga supaya tidak terjadi chaos, pulang dijemput (massa) di bandara, itu kan berbahaya. Maka kalau belum selesai juga upaya-upaya yang tadi disebutkan mungkin lebih baik tetap tinggal di sana dengan memperpanjang visa, demi menjaga persatuan bangsa," ujar dia.
Eggi mengaku telah mengirim surat ke Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang ditembuskan ke Presiden Joko Widodo. Surat tersebut berisi permintaan agar kepolisian tidak melanjutkan perkara yang kini membelit kliennya. "Supaya presiden memberikan arahannya kepada Kapolri untuk memerintahkan Kapolri menghentikan kasus ini," katanya.
Menurutnya, penghentian kasus dugaan percakapan berkonten pornografi dengan perempuan bernama Firza Husein pertimbangannya demi persatuan dan kedamaian bangsa. Jika proses hukum diteruskan, Eggi mengklaim akan ada jutaan simpatisan Rizieq yang bisa turun ke jalan membela tokoh FPI itu.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
