REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Pemerintah Kabupaten Garut mengusulkan anggaran senilai dua miliar rupiah kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk menyelenggarakan pasar murah. Tujuannya supaya menyetabilkan dan menjaga ketersediaan kebutuhan pangan pokok di Garut ketika Ramadhan dan menjelang Lebaran.
"Untuk tahun ini rencananya kita mengusulkan besaran anggaran Rp 2 miliar, tapi belum ada keputusannya," kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Garut, Wawan Nurdin kepada wartawan.
Ia menyebut dana yang diusulkan untuk kegiatan tahunan pasar murah dengan komoditi strategis yaitu beras, minyak goreng, daging, telur ayam, gula pasir dan daging beku. Nantinya, kegiatan pasar murah diselenggarakan di 20 kecamatan. Target pasar murah adalah daerah yang banyak masyarakat kelompok menengah ke bawah atau kawasan rawan bencana.
"Rencananya pasar murah disebar di 20 kecamatan yang kondisinya agak banyak masyarakat miskin atau daerah rawan bencana," ujarnya
Ia mengingatkan program pasar murah itu pembeliannya akan dibatasi agar tepat sasaran dengan berkoordinasi bersama aparat kantor kecamatan dan desa.
"Masyarakat sasaran program biasanya akan mendapatkan beras sebanyak 5 kilogram (kg), daging 1 kg, termasuk jenis lainnya dibatas sampai 1 kg.Target satu kecamatan seribu orang atau kepala keluarga yang berhak membeli barang tersebut," terangnya.
Selain itu, pasar murah itu akan diagendakan secara bergilir di kecamatan yang sudah memang menjadi target program.
"Nanti digilir, di kecamatan-kecamatan yang rawan bencana, semacam Mekarmukti, Cigedug dan daerah lainnya," ucapnya.