REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil ikut menyoroti kasus bom bunuh diri yang terjadi di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur pada Rabu (24/5) lalu. Agar dapat memonitor para terduga teroris di daerahnya, dia bermaksud melibatkan para pengurus RT dan RW setempat untuk turut melakukan penyisiran.
"Tadi saya sudah lapor ke Pak Tito bahwa di Bandung akan ada metode penyisiran RT dan RW seperti rapat keluarga. Untuk seperti mereka-mereka yang diajak tidak mau bersosialisasi, rumah ditutup," tutur Ridwan Kamil usai mengikuti buka puasa bersama Partai Nasdem di Kantor DPP Nasdem, Cikini, Jakarta Pusat, Ahad (28/5).
Pria yang akrab disapa Emil itu mengatakan, pengurus RT dan RW akan diberi kewenangan dalam memberikan penilaian kepada warga, sesuai hasil pantauan. Jika dinilai patut dicurigai, akan ada rekam buku kuning yang dikeluarkan. Buku kuning itu dapat dilaporkan ke pemerintah daerah setempat. "Mereka yang tidak mau bergaul, mereka yang tidak mau bersosialisasi, masuk dalam buku kuning dan patut dicurigai," jelas dia.
Bagi dia, cara itu dapat mengantisipasi munculnya bibit teroris. Hal itu juga membuat warga turut sadar dan berpartisipasi dalam upaya pemberantasan teroris di Tanah Air. "Penyisiran masyarakat sendiri, benih terorisme bisa dibereskan dengan cara-cara masyarakat," kata Emil menegaskan.