REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM (Menkopolhukam), Wiranto menegaskan bahwa pihak militer, kepolisian, serta aparat teritorial sudah memperkuat posisi mereka di perbatasan. Langkah itu dimaksudnya untuk menghadang masuknya pelaku teroris masuk ke wilayah hukum Indonesia.
"Kita sudah memperkuat posisi dari militer Indonesia termasuk kepolisian, aparat teritorial untuk mewaspadai larinya mereka (teroris) dalam gempuran itu. Tentunya ada yang yang melarikan diri ke wilayah Indonesia. Jadi kita sudah waspadai mereka itu dan jangan terlalu khawatir masalah itu," kata Wiranto di sela acara buka puasa bersama di Kantor DPP, Partai Nasdem, Gondangdia, Jakarta Pusat, Ahad (28/5).
Wiranto juga mengaku pemerintah sudah menjalin kerja sama dengan pemerintah Filipina untuk mencegah masuknya ISIS yang berada di Marawi ke wilayah Indonesia. "Kita juga sudah berkomitmen untuk masalah kerjasama dalam rangka patroli maritim dan memperkuat patroli di wilayah perbatasan itu untuk menjaga jangan sampai ada kelolosan dari daerah filipina ke Indonesia," ujarnya.
Wiranto juga menyebut bahwa pemerintah Indonesia mendukung sepenuhnya upaya dari Filipina untuk terus menggempur sebelum menjadi besar. Tidak hanya itu, Wiranto juga bekerjasama dengan negara lain antara lain Arab Saudi dan Rusia untuk membahas masalah keamanan.
"Saya baru pulang dari Riyadh, Arab Saudi dan Rusia. Kebetulan kita melakukan suatu kerjasama yang mempererat dan memperkuat untuk melawan terorisme. Sekali lagi terorisme sudah kita anggap sebagai musuh bersama. Di semua negara mengatakan teroris musuh bersama," tegasnya.
"Untuk itu kerjasama dibutuhkan. Tidak hanya masalah tukar menukar informasi, tidak hanya masalah tukar menukar pemahaman penggunaan cyber dalam penanganan terorisme. Juga kita bekerjasama untuk memotong jalur-jalur distrik mereka," imbuhnya.
Wiranto juga menegaskan bahwa pemerintah sudah menyepakati bank data untuk terorisme seluruh dunia. Bank data tersebut nantinya akan menunjukan peta anatomi terorisme di dunia seperti apa dan mempermudah untuk membasmi teroris tersebut.