Ahad 28 May 2017 20:39 WIB

PPP Pusing Kalau Gus Ipul dan Khofifah Maju Pilgub Jatim

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ratna Puspita
Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuzy. (ilustrasi)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuzy. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PPP Romahurmuzy mengaku pusing kalau Saifullah Yusuf atau Gus Ipul dan Khofifah Indar Parawansa menjadi kandidat dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Timur 2018. Keduanya merupakan kader NU, yang menjadi basis suara partai berlambang kakbah itu. 

"Hari-hari ini kami pusing karena mendengar kabar akan ada dua kader NU yang maju di Jatim, yaitu SY (Saifullah Yusuf) dan KIP (Khofifah Indar Parawansa)," kara Romi, sapaan Romahurmuzy kepada Republika, Ahad (28/5). 

Tidak hanya lantaran keduanya adalah kader NU, PPP juga memiliki hubungan baik dengan Gus Ipul dan Khofifah. "PPP punya pengalaman mengusung keduanya dalam Pilkada Jatim," ujar Romi.

Gus Ipul sekarang ini menjabat wakil gubernur Jawa Timur. Pada Pilkada 2013, PPP ikut mengusung Gus Ipul yang menjadi wakil dari Gubernur Jawa Timur Soekarwo. 

Khofifah yang kini menjabat sebagai menteri sosial tercatat dua kali maju dalam Pilkada Jatim, yaitu 2008 dan 2013. Pada Pilkada Jatim 2013, Khofifah diusung oleh PKB. "Kami mengusung Khofifah pada 2008," kata Romi. 

Pada dua pemilihan itu, Khofifah kalah dari Soekarwo-Gus Ipul. "Kalau kali ini keduanya maju, betul-betul memusingkan kami," kata Romi.

Karena itu, PPP tidak mau terburu-buru menetapkan pasangan bakal calon pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Timur. Romi menyatakan PPP, sebagai partai yang dilahirkan para kiai, bakal mengikuti petuah para ulama di Jatim terkait calon yang akan diusung pada Pilkada Jatim. 

"Namun hingga hari ini, kami belum menerima surat atau arahan apapun dari para kiai di Jatim," ujar Romi.

Menurut Anggota Komisi III DPR itu, PPP akan terus melakukan komunikasi dengan para kiai, alim ulama dan tokoh tokoh Islam di Jawa Timur. Selain arahan kiai, PPP juga memiliki persyaratan kepada cagub yang akan diusung. 

Persyaratan tersebut, yakni cagub yang diusung harus bersedia menerima Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PPP Jatim Musyafak Nur sebagai cawagub. 

Berbeda dengan PPP, PKB yang juga memiliki basis massa NU sudah menerima perintah dari para kyai terkait Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Timur 2018. 

Pada Musyawarah Kubro di Pesantren Bumi Sholawat, Lebo, Sidoarjo, Kamis (25/5), para kyai memberi amanat kepada Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar agar seluruh nahdliyin bisa menyatukan kekuatan kepada Saifullah Yusuf sebagai calon gubernur pada Pilgub Jatim tahun depan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement