REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekitar 11.000 warga DKI Jakarta terdata meminta rumah susun pada Pemprov DKI Jakarta dan akhirnya diundi pada Jumat (26/5) siang. Permintaan tersebut belum dipastikan bisa dituruti semua oleh pemprov karena masih harus ada kajian dan survey lainnya.
PLT Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful, mengatakan undian rusun ini dalam rangka normalisasi Sungai Ciliwung. Warga sangat antusias untuk dipindahkan ke Cakung Barat, Jakarta Timur.
"Makanya diundi, jadi sudah selesai hari ini. Undian rusun ini kan program pemerintah pusat. Kalau ini bisa cepat selesai, maka wilayah banjir daerah situ bisa cepat berkurang. Katanya tinggal 13 KK yang masih mikir-mikir, tapi normalisasi tetap jalan terus," kata Djarot.
Setiap pagi, Djarot menceritakan selalu terima keluhan warga yang meminta rusun. Mereka banyak juga warga yang masih mengontrak, atau warga yang miskin. Untuk itu, setelah pengundian ini, biar yang berhak bisa mendapat rusun.
''Nah, rusun yang kosong kita data, yang minta rusun ini, nanti disurvey, sehingga yang betul-betul tidak mampu baru kita berikan," papar dia.
Bukan hanya rumah susun, Pemrov DKI Jakarta juga akan menyediakan perlindungan memadai kepada warga dan sangat manusiawi. Djarot mengatakan, sejauh ini pemprov tidak pernah menelantarkan warganya. Bahkan saat ini, sedang dibangun rusun di beberapa titik di Jakarta. "Targetnya adalah 10.000 unit," jelas dia saat ditemui, Jumat (26/5) siang.