REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terduga pelaku bom bunuh diri di Kampung Melayu disebut menggunakan jenis bom panci dalam aksi terornya. Wakapolri Komjen Syafruddin mengatakan bahan untuk merakit bom sejenis itu sebetulnya banyak dijual.
Karenanya langkah preventif kepolisian sejauh ini juga adalah menekan angka penjualan bahan tersebut. Perakitan bom panci, juga, menurut dia, bisa dipelajari dari internet.
"Banyak dijual di mana-mana, kemarin sudah digambarkan molekul, isi nya, kita akan mengantisipasi penjualannya," kata Wakapolri sesusai rapat di Kantor Kemenko Polhukam, Jumat (26/5).
Jenis bom di Kampung Melayu memiliki molekul, komponen maupu daya ledak tinggi. Adapun, kata dia, terduga pelaku bom berasal dari Jamah Ansoru Daulah (JAD). Jaringan ini, kata dia, berafiliasi ke ISIS. Ia membenarkan kemunculan JAD mulai dari 2015.
"Pasti ada afiliasi (ke ISIS), targetnya anggota Polri," ujarnya.