Jumat 26 May 2017 09:32 WIB

Pengamat: Permasalahan Geng Motor Jadi PR Kemenpora

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Bayu Hermawan
Bambang Widodo Umar
Foto: Republika/ Wihdan
Bambang Widodo Umar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat kepolisian Bambang Widodo Umar mengatakan, menuntaskan permasalahan geng motor yang kerap melakukan tindak kekerasan bukan hanya menjadi tugas dari pihak kepolisian saja. Menurutnya Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) juga bertanggungjawab dalam permasalahan itu.

Bambang menilai, persoalan utama dari maraknya tindakan anarkis geng motor adalah karena adanya kesenjangan dalam pembinaan remaja. Menurut dia, ini menjadi tugas Kemenpora, mengingat kegiatan pemuda yang tidak dapat terfasilitasi dengan baik.

"Pemuda dalam umur-umur keremajaan tidak terjangkau pembinaannya oleh aparat pemerintah secara jelas," ujar Bambang kepada Republika.co.id, Jumat (26/5).

Arahan dalam kegiatan remaja, kata Bambang juga tidak terfasilitasi secara lengkap dan benar. Akibatnya, lanjut dia, mereka (remaja) mencari sendiri fasilitas tersebut yang akhirnya mengarah pada prilaku menyimpang seperti geng motor.  Pengaruh film atau meniru kawannya, kata Bambang juga dapat menjadi alasan remaja memilih mengikutin geng motor.

"Dimana kalo mereka tidak melakukannya, maka dianggap tidak maco misalnya," kata pengajar ilmu hukum itu.

Ia menambahkan, penanggulangan tidak cukup dengam menindak secara hukum, tetapi harus dipikirkan, dan dibina oleh beberapa departeman dan diarahkan pada kegiatan yang benar. "Misal track-trackan motor, siapkanlah sirkuit meski sementara juga pengasuhnya (di tempat-tempat tersebut) agar mereka tersalur hasrat mudanya," ucapnya.

Sebelumnya, beredar rekaman video yang viral melalui media sosial berisi aksi kekerasan sekelompok orang terhadap beberapa pengendara motor yang diduga terjadi di kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement