REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satu dari dua jenazah terduga pelaku bom Kampung Melayu, Jakarta Timur sudah dilakukan pemeriksaan lengkap. Kepala Instalasi Kedokteran Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Raden Said Sukanto (RS Polri) Kombes Pol Edi Purnomo mengatakan satu jenazah yang sudah dilakukan pemeriksaan lengkap itu tinggal menunggu identifikasi lanjut dari Inafis tentang sidik jari DNA hasil DNA semalam.
Sementara satu bagian lagi belum bisa dikatakan jenazah karena ada bagian potongan tubuh yang belum bisa disatukan. "Jadi belum bisa dipastikan," kata Edi di RS Polri, Kamis (25/5).
Satu jenazah terduga pelaku memang dalam kondisi hancur. Saat ini masih berada di ruang Forensik RS Polri. "Kalau yang tercerai agak sulit karena bagian tangan dan kaki terpisah," katanya.
Diketahui, inisial terduga pelaku adalah AS dan INS. Dugaan sementara, keduanya berjenis kelamin laki-laki. RS Polri menerima delapan korban ledakan bom Kampung Melayu, selain dua terduga pelaku yang tewas di TKP. Tiga orang korban merupakan limpahan dari RS Premiere Jatinegara, sisanya empat anggota polisi dan lainnya warga sipil.
Pihak rumah sakit masih menunggu keluarga dari korban yang berada di instalasi forensik untuk dicocokkan dengan data-data antimortem dan post mortem. "Untuk menentukan postmortem jadi teridentifikasi sebenarnya bisa dengan data sebelum kematian, misal ada sidik jari ada e-KTP. Hampir seluruh WNI yang punya e-KTP sudah terekam sidik retina DNA foto. Kita masih nunggu hasil dari Inafis," ujarnya.