Kamis 25 May 2017 14:29 WIB

Wapres: Potensi Teror di Indonesia Masih Ada

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Angga Indrawan
 Petugas berjaga di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP) dugaan bom bunuh diri di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (25/5).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Petugas berjaga di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP) dugaan bom bunuh diri di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (25/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla mengucapkan bela sungkawa atas tewasnya anggota kepolisian dan korban lainnya dalam ledakan yang terjadi di Kampung Melayu, Jakarta Timur. Menurut Jusuf Kalla, kejadian ini menunjukkan bahwa potensi teror di Indonesia masih ada. 

"Ini tentu peringatan bagi kita semua bahwa potensi teror di Indonesia masih ada, dan kita perlu berhati-hati dan waspada," ujar Jusuf Kalla, Kamis (25/5).

Jusuf Kalla menyatakan kini teroris memang sudah sangat mendunia. Pada awal pekan lalu, telah terjadi ledakan di Manchester, Inggris dan sekarang Indonesia juga ikut menjadi sasaran aksi teror selanjutnya. Dia meminta agar aparat harus lebih aktif dalam mengantisipasi serangan teror. 

Selain itu, masyarakat juga diharapkan dapat melaporkan kepada aparat yang berwenang apabila menemukan tindakan-tindakan yang mencurigakan di lingkungan sekitarnya. "Aparat harus lebih aktif lagi, dan ini tidak akan efektif apabila tidak diikuti oleh partisipasi masyarakat. Apabila melihat ada sesuatu yang mencurigakan segera dilaporkan," kata Jusuf Kala. 

Sebelumnya, ledakan bom terjadi di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur pada Rabu (24/5) sekitar pukul 21.00 WIB. Ledakan tersebut diperkirakan terjadi dua kali dengan selisih waktu sekitar lima menit yaitu pukul 21.00 WIB dan 21.05 WIB. Lokasi ledakan tepat di samping halte Kampung Melayu. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement