Kamis 25 May 2017 10:19 WIB

Panglima TNI: NKRI Bukan Milik Satu Golongan

Rep: Amri Amrullah/ Red: Teguh Firmansyah
Panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Foto: Puspen TNI
Panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo meminta para kepala daerah mencegah dan mengantisipasi berbagai potensi dan ancaman keamanan di daerah. Hal ini disampaikan Panglima TNI kepada para Bupati dan Wakil Bupati serta Wali kota dan Wakil Wali kota hasil Pilkada 2015 dan 2017.

"Para Bupati dan Walikota adalah penguasa tunggal di wilayah masing-masing, jika ada jarum jatuh di wilayah bapak pasti akan segera tahu, karena masyarakat akan segera melaporkannya, sehingga bapak lebih tahu apa yang akan terjadi sejak awal dan dapat mengantisipasinya dengan kebijakan-kebijakan yang ada," ujar Panglima TNI dalam pembekalan Kepemimpinan Pemerintahan Dalam Negeri Angkatan II di Gedung Badan Pengembangan SDM Kemendagri, Rabu (24/5).

Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menuturkan, Undang-Undang di Indonesia mengatakan, Indonesia adalah negara bebas aktif yang bukan bangsa agresor, sehingga TNI sebagai alat pertahanan hanya untuk melindungi bangsa dan bukan untuk menyerang negara lain.  "Sejarah membuktikan bahwa TNI selalu bersama-sama rakyat mempertahankan dan melindungi seluruh rakyat Indonesia dari segala bentuk ancaman," katanya.

 

Panglima TNI mengingatkan, NKRI bukan milik suatu golongan, agama atau suatu suku, tetapi milik seluruh bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke. "Apabila tidak ada Islam, Kristen, Hindu, Budha dan Konghucu bukan Indonesia, itulah keindonesiaan kita, jangan membuat pertentangan tetapi kita harus tetap utuh dan menjadi satu," jelas Gatot.

 

Panglima TNI menginginkan seluruh Kepala Daerah memiliki visi dalam rangka mengamankan wilayahnya dan bersinergi bersama TNI untuk menjaga persatuan bangsa dan meningkatkan pembangunan di wilayah.

"Bapak punya Dandim, Danramil dan Babinsa, manfaatkan mereka untuk mendukung tugas tugas Bapak dalam rangka mewujudkan stabilitas politik, keamanan dan kesejahteraan serta pembangunan," terangnya.

Baca juga,  Ini Dua Ancaman Nyata Bangsa Indonesia Saat Ini Menurut Panglima.

Pada kesempatan tersebut, Panglima TNI mengutip ucapan Presiden RI Joko Widodo yang mengatakan bahwa Pancasila harus diamalkan, harus dikonkritkan serta harus diimplementasikan dalam hidup berbangsa dan bernegara serta dalam kehidupan sehari-hari.

Gatot yakin ini akan menjadi fundamental yang kokoh dalam menghadapi setiap permasalahan. Dan dengan pengamalan Pancasila ini bangsa Indonesia dapat percaya diri dalam menyongsong masa depan dari ancaman yang semakin nyata dan perlu antisipasi sejak dini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement