REPUBLIKA.CO.ID,SUMEDANG--Bupati Sumedang H. Eka Setiawan didampingi Ketua Tim Penggerak PKK, Hj. Hanne Budhi Eka Setiawan dan Kepala Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Sumedang, Yosep Suhayat, menyerahkan alat pertanian berupa Handsprayer kepada para kelompok tani se-kabupaten Sumedang, belum lama ini. Penyerahan dilakukan di Pusat Dakwah Islam (Pusdai) lingkungan Islamic Center Kabupaten Sumedang,
Bupati Eka menyampaikan terima kasih kepada para petani Sumedang yang telah turut berkontribusi terhadap laju perekonomian kab. Sumedang. ”Sektor pertanian telah menjadi penyumbang atau pemberi kontribusi terbesar pada perekonomian Sumedang. Hal itu bisa dilihat dengan banyaknya masyarakat Sumedang yaitu mencapai 70 persen yang bermatapencaharian sebagai petani,”kata Eka. Sebagai bentuk dukungannya, Bupati Eka pun berjanji akan terus membantu para petani nya dengan meluncurkan program atau pun bantuan, baik bantuan yang diberikan melalui Dinas Pertanian di bawah kepemimpinannya maupun bantuan dari Pemerintah Provinsi dan Pusat, serta membenahi berbagai infrastruktur untuk kelancaran distribusi hasil pertanian di Kab. Sumedang.
“Bantuan ini (Handsprayer) tentu bukan bantuan terakhir, untuk itu secara khusus kepada Kadis Pertanian saya minta untuk terus memantau berbagai program bantuan dari pusat untuk para petani kita. Berkaitan dengan infrastruktur jalan untuk kelancaran dalam hal pendistribusian hasil pertanian kita, memang masih ada jalan yang rusak, dan itu secara bertahap akan kita usahakan untuk diperbaiki sehingga apabila jalan bagus tentu distribusi juga lancar dan para petani kita bisa sejahtera,” papar Eka.
Sementara Yosep Suhayat menuturkan, kelompok tani yang berada di Sumedang ada sebanyak 170 kelompok, dan masing-masing kelompok akan mendapatkan Handsprayer antara 6 sampai dengan 7 unit alat. “Handsprayer yang akan diserahkan kepada para kelompok tani saat ini seluruhnya berjumlah 1.015 unit dengan menggunakan anggaran tahun 2017 sekitar 390 juta, dengan sistem pembelian melalui mekanisme e-katalog yang diprakarsai oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah,”ungkapnya.
Menurut Yosep, pengadaan alat pertanian dengan mekanisme e-katalog, telah membuat pihaknya tidak bisa lagi menggunakan Harga Perkiraan Sementara, karena harga dari berbagai alat yang dibutuhkannya telah tersedia pada portal e-katalog tersebut. “Memang harga setiap item di pasaran dengan yang berada di e-katalog itu terdapat selisih yang signifikan, seperti halnya untuk harga Handsprayer ini dalam harga pasaran adalah sebesar 450 ribu per unit, namun di dalam e-katalog hanya sebesar 385 ribu karena mungkin tidak melalui pengusaha namun langsung ke pabriknya,” ujar Yosep.
Namun walaupun pengadaan Handsprayer menggunakan mekanisme e-katalog, tidak lantas dikirimkan langsung kepada para kelompok tani, tapi saat ini seluruh unit Handsprayer ditampung terlebih dahulu di Kantor Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kab. Sumedang. Hal itu untuk menjaga kelengkapan pada setiap unit Handsprayer ketika Ia serahkan kepada para kelompok tani.