Selasa 23 May 2017 12:54 WIB

Harga Kebutuhan Pokok di Denpasar Berangsur Naik Jelang Puasa

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Esthi Maharani
sembako
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
sembako

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Harga sejumlah kebutuhan pokok di pasar-pasar umum Kota Denpasar berangsur naik menjelang puasa Ramadhan 1438 Hijriyah. Bawang putih di Pasar Badung dijual Rp 48 ribu per kilogram (kg), lebih tinggi dibandingkan Rp 38 ribu sepekan lalu.

Bawang putih di Pasar Kreneng juga dijual Rp 47 ribu per kg, lebih tinggi dibandingkan Rp 37 ribu per kg sepekan lalu. Seorang pedagang bumbu dapur di Pasar Badung, Wardani mengatakan pedagang juga mengeluhkan harga tinggi ini karena pembelian menyusut.

"Jumlah pembeli berkurang sejak harga bawang putih semakin mahal," katanya kepada Republika, Selasa (23/5).

Harga satu kuintal bawang putih di level pedagang besar mencapai Rp 800 ribu dari kisaran normal Rp 600 ribu per kuintal. Pedagang pengecer juga dibebani biaya angkut bawang putih sekitar lima ribu rupiah per kuintal, sehingga pedagang kecil terpaksa menjual bawang putih Rp 47-48 ribu per kg atau Rp 13-14 ribu per seperempat kg.

Telur ayam ras juga mengalami kenaikan harga seribu rupiah per kg. Seorang pedagang telur, Wayan Kasih di Pasar Sanglah menjual telur dengan harga Rp 19 rib per kg dari sebelumnya Rp 18 ribu per kg. Ia memperkirakan kenaikan harga telur menyusul kenaikan harga daging ayam di pasaran.

Rasmini, pedagang daging mengatakan daging sapi juga mengalami peningkatan hingga Rp 125 ribu per kg dari normal Rp 120 ribu per kg. Permintaan daging sapi pelanggannya mulai berkurang karena beralih ke daging ayam.

"Kabarnya harga saat ini bisa lebih tinggi lagi nanti sewaktu puasa," ujarnya.

Kepala Bidang Pengadaan dan Operasional Perum Bulog di Divisi Regional Bali, Ketut Ginada mengatakan pihaknya bisa mengalokasikan daging beku dari Bulog pusat di Jakarta. Ini akan dilakukan jika permintaan dan harga daging sapi melonjak signifikan.

"Stok daging beku di Jakarta mencapai 40 ribu ton dan kami siap mengadakan operasi pasar daging sapi jika diperlukan," katanya.

Bulog Bali, kata Ginada juga sudah berkoordinasi dengan peritel dan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Bali untuk menjual daging sapi beku demi meredam harga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement