Jumat 19 May 2017 12:25 WIB

Sleman Temple Run Kembali Digelar Juli

Ilustrasi matahari terbit di Kawasan Candi Prambanan, Sleman Yogyakarta.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Ilustrasi matahari terbit di Kawasan Candi Prambanan, Sleman Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Acara olah raga internasional Sleman Temple Run akan kembali digelar pada Juli mendatang. Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Sudarningsih mengatakan, kegiatan tersebut akan berlangsung pada 16 Juli dan terbuka bagi masyarakat umum.

Menurutnya, minat masyarakat dalam dan luar negeri untuk mengikuti kegiatan ini masih sangat tinggi. “Sekarang saja sudah ada 300 peserta yang mendaftar,” kata perempuan yang akrab disapa Ning itu, Jumat (19/5).

Ia menuturkan, panitia membuka dua jalur lari, yakni 15 dan 30 Km. Adapun keunikan Sleman Temple Run adalah jalur lari yang melintasi candi-candi di Sleman, termasuk Candi Prambanan dan Ratu Boko. Namun begitu, jalur yang digunakan tidak melewati jalan raya yang umumnya dipakai.

“Konsepnya lebih ke jelajah alam. Jadi jalurnya juga memang jalur alam yang bukan jalan raya,” kata Ning.

Para peserta akan disuguhkan dengan pemandangan alam Sleman yang masih asri. Setidaknya ada 10 candi yang nanti akan dilewati oleh para peserta Sleman Temple Run.

Ning mengemukakan, selain sebagai acara olah raga, Sleman Temple Run sendiri digelar untuk mempromosikan kecantikan alam kabupaten setempat. Hal ini dilakukan untuk mendongkrak pencapaian pariwisata Kabupaten Sleman.

Sejak awal tahun hingga Mei ini, jumlah kunjungan wisata di Sleman mencapai 2,140 juta orang. Sementara target hingga akhir tahun sebanyak enam juta wisatawan. Ning optimistis target tersebut dapat tercapai sebab, selain didukung acara bertaraf internasional, Sleman memiliki potensi wisata baru yang cukup menjanjikan, di antaranya Tebing Breksi dan Lava Bantal.

Pengamat Pariwisata dari Universitas Sanata Dharma Ike Janeta Dewi membenarkan hal tersebut. Menurutnya, geliat sektor pariwisata di Kabupaten Sleman berkembang sangat cepat. Kondisi ini didukung kekayaan historis berupa candi-candi yang tersebar di berbagai wilayah.

“Apalagi sekarang potensi tersebut dikemas dalam sebuah acara yang menarik seperti Sleman Temple Run,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement