REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi I DPR RI Mayjen TNI (Purn) Supiadin Aries Saputra mengatakan, pihaknya akan melakukan evaluasi menyeluruh terkait insiden ketika latihan pendahuluan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) yang menewaskan empat prajurit TNI di Natuna, Kepulauan Riau, Rabu (17/5). Supiadin mengatakan, dalam waktu dekat Komisi I DPR akan turun ke lapangan untuk mengetahui detail kejadian.
"Perlu dievaluasi secara menyeluruh. kami pun akan turun, di komisi satu juga ada beberapa jenderal soalnya. Selain itu, kami akan panggil Pnglima TNI dan Pangkostrad untuk menerima penjelasan tentang ini," katanya saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (18/5).
Supiadin mengatakan, setelah adanya pertemuan dan penjelasan tersebut, pasti akan ditentukan langkah yang perlu diambil selanjutnya. Menurutnya, ada dua hal yang memungkinkan penyebab terjadinya insiden tersebut, yakni human error dan teknis error.
Ia menjelaskan, human error adalah kesalahan yang disebabkan karena penembak atau awak penembak karena tidak bisa mengendalikan senjata. Kemudian teknis error, yaitu berkaitan dengan teknis penggunaan diluar kemampuan si penembak.
"Jadi disini saya lihat adanya human eror, kesalahan dari si penembak atau awak penembak. Kemudian juga teknis eror yang memang berada di luar kemampuan si penembak. Saya rasa dua hal ini penyebabnya," ujarnya.
Dia menyatakan, untuk masalah human eror akan diserahkan pada TNI angkatan darat, apakah itu ada kesalahan prosedur atau kelalaian dari TNI.
Supiadin mengatakan dirinya pun turut berbelasungkawa atas meninggalnya keempat prajurit tersebut.