Kamis 18 May 2017 10:28 WIB

Djarot Ingin Tim Sinkronisasi tak Ubah Proses Penyusunan APBD 2018

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Nur Aini
Plt Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Plt Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengaku masih fokus untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan dan kegiatan yang harus diselesaikan saat ditanya apakah tim sinkronisasi Anies-Sandi akan bertemu dengannya. Menurutnya, penyusunan APBD 2018 telah dilakukan dan sulit untuk membongkar pasang anggaran.

Menurut Djarot proses penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2018 (APBD 2018) sudah berjalan sampai musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang).

"Semuanya ada datanya menggunakan elektronik, makanya ada e-Musrenbang, ini sudah terdata semua masuk. Ini sudah selesai, tinggal menyusun RKPD dan RPJMD, baru itu menyusun KUA dab PPAS. Jadi prosesnya nggak bisa kita balik. Karena bagaimanapun secara peraturan, perencanaan pembangunan dimulai dari bawah," ujar Djarot di Balai Kota Jakarta, Kamis (18/5).

Lantaran hal itu, Djarot mengatakan, Musrenbang tingkat Rukun Warga (RW) hingga provinsi sudah dilakukan termasuk memenuhi unsur konsultasi publik. Menurutnya, semua stakeholder diundang untuk menyampaikan usulan-usulannya dan untuk membaca apa yang sudah terangkum dalam e-Musrenbang.

"Prosesnya di sini. Kalau ada sinkronisasi, di kita sudah ada tim sendiri. Itu tolong disampaikan ke DPRD yang sekarang berhak untuk menyusun anggaran. Hak budgeting sama adalah DPRD sehingga kami bisa fokus, tidak bongkar pasang di tengah jalan," katanya.

Menurut Djarot, sistem sudah berjalan dan pihaknya tidak berani mengubah sistem tersebut. "Sistem e-budgeting sudah berjalan, kecuali kita menggunakan sistem manual. Kalau kembali ke manual lagi, berarti tidak transparan lagi dan tidak bisa dikontrol secara transparan untuk semua masyarakat. Proses anggaran ini kami sampaikan ke eksekutif tolong dipatuhi, jangan dilanggar," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement