Rabu 17 May 2017 23:50 WIB

233 Titik di Jatim Gelar Gerakan Stabilisasi Harga

Rep: Binti Sholikah/ Red: Dwi Murdaningsih
harga sembako/bahan pangan yang mengalami kenaikan harga(illustrasi)
Foto: Republika
harga sembako/bahan pangan yang mengalami kenaikan harga(illustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Sebanyak 233 titik di Jawa Timur menggelar Gerakan Stabilisasi Harga yang dinahkodai Bulog Divisi Regional Jawa Timur mulai Rabu (17/5) hingga H+10 Lebaran. Sejumlah bahan pokok dijual mengikuti Harga Eceran Tertinggi (HET).

Kepala Bulog Divre Jatim Usep Karyana menyebutkan, dalam gerakan stabilisasi harga tersebut, beras medium dijual seharga Rp 8.500 - Rp 9.500 per kilogram, beras premium Rp 11 ribu - Rp 12 ribu per kilogram, gula Rp 12.500 per kilogram, tepung terigu Rp 7.500 per kilogram, minyak goreng Rp 11 ribu per liter, bawang merah Rp 21 ribu per kilogram dan bawang putih Rp 38 ribu per kilogram.

Selain itu, Bulog juga melayani pembelian dari koperasi maupun badan yang membeli secara karungan dengan harga lebih murah. Gula pasir kemasan satu karung seberat Rp 50 kilogram dibanderol Rp 11.300 per kilogram.

"Ada 233 titik itu meliputi kantor Bulog, kantor Subdivre, gudang-gudang, pasar-pasar strategis, rumah pangan kita (RPK), komunitas-komunitas seperti Himpunan Pengusaha Santri Indonesia. Kami bekerja sama dengan lembaga yang punya maksud sama untuk stabilisasi harga," kata Usep kepada wartawan di sela-sela acara di depan kantor Bulog Divre Jatim, Rabu.

Menurutnya, Bulog tidak membatasi jumlah komoditas yang dibeli warga. Sebab, Bulog memiliki stok yang cukup untuk memenuhi kebutuhan warga Jatim. Stok beras di gudang Bulog per 17 Mei 2017 tercatat 521 ribu ton. Stok gula 153 ribu ton, bawang putih 120 ton, bawang merah 3 ton - 5 ton, minyak goreng 100 ribu liter, dan tepung terigu 50 ton.

"Bawang tidak distok banyak karena rentan busuk. Kami membeli di sentra produksi memotong mata rantai kemudian dipasarkan di sini. Jadi petani tidak rugi dan konsumen diuntungkan," kata dia.

Meski demikian, Usep mengimbau kepada masyarakat agar tidak memborong komoditas pokok karena stok Bulog mencukupi. "Kami tidak ada batasan, kami tidak khawatir aksi borong karena ada Tim Satgas Pangan. Saya harapkan tidak usah borong karena stok tersedia," ucapnya.

Stok beras Bulog Jatim, lanjut Usep, cukup untuk memenuhi penyaluran beras rutin seperti Raskin dan Rastra selama setahun. Beberapa waktu lalu, Bulog Jatim melepas komoditas beras dan gula dikirim ke Indonesia Timur. Sedangkan produksi gula Jatim diklaim hampir separuh dari produksi gula nasional yang mencapai 2,4 juta ton per tahun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement