Selasa 16 May 2017 15:28 WIB

Ahok Mengurus Sejak Jadi Tahanan Mako Brimob

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Indira Rezkisari
Terpidana kasus penistaan agama, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok (kedua kiri).
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Terpidana kasus penistaan agama, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok (kedua kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Saefullah mengatakan terpidana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terlihat lebih kurus sejak ditahan di Mako Brimob. Meski begitu, Saefullah mengatakan Ahok dalam kondisi sehat.

Saefullah menjenguk Ahok di Mako Brimob bersama dengan pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) pada Selasa (16/5). Iring-iringan bus yang berisi Saefullah beserta pimpinan  SKPD tersebut tiba di Mako Brimob sejak pukul 10.51 WIB.

Saefullah kemudian menyebutkan siapa saja yang ikut menjenguk Ahok. "Semua bareng. Ada Plt Gubernur, saya, ada pak asisten, ada para walikota, tamu-tamu lain juga bareng. Tadi Pak Haryono Isman ada. Agung Laksono ada, tapi enggak masuk bareng kita. Dia belakangan. Ada beberapa keluarga. itu saja," kata Saefullah di Depok, Selasa (16/5).

Mantan Wali Kota Jakarta Pusat ini kemudian menceritakan bertemu dengan Ahok di ruang tamu yang telah tersedia. Menurut Saefullah Ahok memakai kemeja berwarna terang abu-abu, celana panjang, dan bersepatu.

Menjenguk Ahok, Saefullah mengatakan, merupakan inisiatif dari para SKPD. "Iya, Pak Plt (Djarot Saiful Hidayat) tadi bilang ada baiknya kita tengok, ya sudah tengok," ujarnya.

Selain itu, Saefullah menuturkan, Ahok berpesan untuk program penting. Yakni,  perumahan masyarakat.

"Perumahan masyarakat itu penting. kebetulan saya tadi pagi kan juga buka RKPD 2018, visi misinya Anies-Sandi ada juga tuh, nyerempet-nyerempet rumah. Ini kan pak Ahok tadi pesan lagi, rumah masyarakat (untuk) orang miskin ya itu harus diperhatikan, di samping rumah susun. Bahkan tadi beliau bicara sangat teknis. Ya sudah kita beli saja, beli pasirnya, beli semennya, beli besi, beli materialnya, genteng, plafon, tegel atau keramik," katanya.

Material-material yang sudah terbeli akan digarap oleh Pekerja Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU) yang sudah memiliki sertifikasi pertukangan dan sertifikasi cat. Program perumahan masyarakat ini untuk dimasukkan dalam APBD 2018. Sebab jika program perumahan masyarakat dimasukkan dalam APBDP 2017, Saefullah khawatir tidak cukup waktu dan penyerapan anggarannya minim.

Sisi lain, Saefullah mengatakan tidak menyampaikan program Gubernur Terpilih Anies Baswedan terkait perumahan.

"Saya tidak sampaikan kalau ada program perumahan Pak Anies. Tapi beliau (Ahok), karena beliau tadi ngomong satu arah, ya kita dengarkan saja. Di antaranya yang ketangkap sama teman-teman ya itu, soal perumahan supaya dilanjutkan. Di Cilincing kan itu ada berapa rumah. nanti kan memang mesti selesai bulan November," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement