Senin 15 May 2017 10:09 WIB

Ahok Diancam akan Dibunuh, Ini Kata Djarot

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Nidia Zuraya
Wagub DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat bergegas seusai menjenguk Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok saat masih ditahan di Rutan Cipinang, Jakarta pada 9 Mei 2017.
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Wagub DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat bergegas seusai menjenguk Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok saat masih ditahan di Rutan Cipinang, Jakarta pada 9 Mei 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat enggan mengomentari kabar terpidana kasus penodaan agama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang terancam dibunuh. Kabar ini menjadi salah satu alasan mengapa Ahok dipindahkan dari Rutan Cipinang Jakarta Timur ke Mako Brimob Depok.

"Nggak tahu saya. Tanya Pak Yasonna," kata Djarot di Balai Kota, Senin (15/5).

Setelah itu, Djarot langsung pergi mempimpin rapat pimpinan (Rapim) yang biasa dilaksanakan setiap hari Senin.  Djarot masuk ruangan sekitar pukul 08.30 WIB.

Sebelumnya, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly menuturkan pemindahan Ahok ke Mako Brimob merupakan sarannya. Salah satu alasannya adalah ancaman pembunuhan.

Selain itu, Rutan Cipinang juga sudah penuh dipenuhi oleh tahanan. 3.733 orang tahanan ada di Rutan Cipinang.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement