Ahad 14 May 2017 02:40 WIB

Suporter Persib 'Saling Serang' dengan Pendukung Ahok

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Nidia Zuraya
 Pendukung terpidana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) melakukan aksi menyalakan lilin solidaritas di Lapangan Banteng, Jakarta, Sabtu (13/5)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Pendukung terpidana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) melakukan aksi menyalakan lilin solidaritas di Lapangan Banteng, Jakarta, Sabtu (13/5)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Jagat lini masa twitter tiba-tiba diramaikan oleh tagar #BandungTeuPaduli sejak Sabtu (13/5) malam WIB hingga Ahad (14/5) dini hari WIB. Tagar ini muncul berkaitan dengan aksi bakar lilin yang dilakukan di Lapangan Gasibu, Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar), Sabtu (13/5) malam.

Kegiatan yang sedang marak dilakukan di sejumlah kota besar di Indonesia ini juga merebak ke Bandung dan melibatkan ribuan orang. Namun, aksi menyalakan ribuan lilin ini sempat memicu kesalahpahaman di lokasi kegiatan.

Ketika ribuan manusia menyalakan lilin di Lapangan Gasibu, pada saat bersamaan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar sedang melaksanakan kegiatan nonton bareng (nobar) laga Persib Bandung melawan tuan rumah Semen Padang di halaman Gedung Sate. Lokasi nonton bareng tersebut tepat berada di seberang Lapangan Gasibu.

Warga Bandung yang jumlahnya tak kalah banyak dengan aksi bakar lilin ternyata ramai memadati acara nobar laga lanjutan Liga 1 musim 2017 tersebut. Muncul kebisingan khas nonton bareng yang membuat pegiat aksi bakar lilin merasa terganggu.

Sebuah pernyataan dari akun twitter @SydSalesman kemudian memicu konflik di jagat lini masa. Akun tersebut mengatakan, aksi bakar lilin yang dilakukan dengan hening tanpa suara tiba-tiba 'diganggu' oleh kebisingan acara nobar Persib.

"Tanpa pengeras suara. Dikepung loudspeaker yg sengaja dipasang di sekitar lokasi & siarkan live Persib. Bandung - Jawa Barat ! #Justice4Ahok," demikian twit akun tersebut sembari memosting foto kegiatan aksi massa bakar lilin di depan Gedung Sate, Sabtu (13/5) malam.

Cuitan dari akun yang disinyalir merupakan pendukung Gubernur DKI Jakarta non aktif Basuki Tjahaja Purnama ini kemudian sampai ke akun salah satu basis pendukung Persib, @vikingcimahifc. Tak lama, akun kelompok pendukung tim kabanggaan rakyat Jabar itu mengonfirmasinya ke akun resmi Pemprov Jabar, @humasjabar.

Akun yang dikelola tim Humas Jabar ini pun kemudian melakukan pelurusan. Menurut Humas Jabar, acara nobar sudah lama diumumkan akan digelar. Kegiatan ini dilakukan bersamaan dengan agenda Pemprov Jabar dalam menjalin interaksi dengan rakyat Bumi Pasundan, Ngopi Saraosna Vol.2.

Acara tersebut, merupakan agenda resmi Pemprov Jabar yang sudah dipersiapkan dan disosialisasikan sejak lama. Kegiatan Nobar Persib pun memang lumrah dilakukan di halaman Gedung Sate.

Justru menurut mereka, acara bakar lilin di Lapangan Gasibu lah yang tak mengantongi izin resmi. Panitia Ngopi Saraosna Vol.2 pun tak tahu akan ada acara bakar lilin yang diklaim untuk membangkitkan kedamaian nusantara tersebut.

"Gedung Sate menyatakan bahwa giat tersebut (aksi bakar lilin) tidak mendapatkan izin resmi," cuit @humasjabar, Ahad (14/5).

"Terkait adanya isu 'pengerasan suara' dari kami pada saat acara #NgopiSaraosna Vol. 2 adalah sbg berikut," lanjut cuit @humasjabar.

"Besarnya volume suara pada saat acara #NgopiSaraosna telang disetting dengan volume standar luar ruangan,".

"Semoga tweet klarifikasi dari kami bisa membantu untuk menjelaskan keluhan yang ditujukannkepada akun kami. Terima kasih," tulis @humasjabar mengakhiri rangkaian klarifikasinya.

Tak pelak, berbondong-bondong akun para pecinta Persib pun mengomentari miring aksi bakar lilin yang tak mengantongi izin tersebut. Seperti beberapa di bawah ini :

"Karena sepak bola kami diusik oleh aksi yg sebetulnya bukan urusan kami, #BandungTeuPaduli" demikian twit akun @fanjigrushka.

"@addiems Bandung top lain ku lilin, tapi ku Persib mas @addiems," cuit @nyonkarif.

Akun viking frontline @v_frontline_pc menyampaikan hal yang lebih keras :

"Harusnya kalian tau, Persib itu di atas segalanya untuk bobotoh. Ga peduli kegiatan atau misi kalian," tulis akun dengan jumlah pengikut 24 ribu lebih tersebut.

Akun resmi Viking pusat lebih memilih memberikan sindiran kepada aksi bakar lilin :

"Ini Bandung, jangan samakan dengan kota lainnya karena kami adalah penjaga tradisi, much love untuk yang malam ini candle light dinner," tulis akun berjumlah pengikut mencapai 408 ribu lebih tersebut.

Hingga titik terakhir dalam tulisan ini dibubuhkan, jagat twitter masih ramai membahas tagar #BandungTeuPaduli.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement