REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Barat akhirnya memutuskan mengusung Netty Prasetyani Heryawan dan Ahmad Syaikhu sebagai kandidat kuat calon gubernur di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar 2018.
Menurut Ketua Tim Pemenangan Wilayah DPW PKS Jabar, Rido Budiman, istri Gubernur Jabar Ahmad Heryawan dan Ketua DPW PKS Jabar yang juga Wakil Wali Kota Bekasi itu diajukan DPW PKS Jabar kepada DPP PKS sebagai kandidat kuat setelah melalui proses pengerucutan yang dilakukan DPW PKS Jabar.
Sebelumnya, dalam milad (tingkat DPP PKD), ada tiga nama internal, yaitu Tate Komarudin, Netty Prasetyani, dan Syaikhu yang memang secara internal memiliki raihan suara terbesar. "Dan hari ini, kami juga mengusulkan untuk dikerucutkan menjadi dua nama. Satu Bu Netty dan dua ustaz Syaikhu," ujar Rido Budiman di sela Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) DPW PKS Jabar dan Milad ke-19 PKS di Hotel Horison, Kota Bandung, Sabtu (12/5).
Namun, kata Rido, kedua nama itu baru sebatas diajukan DPW PKS Jabar dan belum mendapat persetujuan DPP PKS. Hingga kini, DPP PKS sendiri belum memutuskan hasil Pemira untuk kandidat calon gubernur di Pilgub Jabar 2018.
"Sebelumnya kami sudah mengajukan 10 nama dari internal dan dua nama dari eksternal kepada DPP. Namun, DPP kemarin masih fokus ke Pilkada DKI, sehingga belum diumumkan," katanya.
Selain itu, kata dia, pihaknya harus melakukan persiapan matang untuk pengusungan calon. Karena, salah langkah dalam politik bisa fatal.
Disinggung soal rencana pengusungan Deddy Mizwar dari kalangan eksternal, Rido mengatakan, sekalipun tidak pernah diekspose, namun hubungan PKS dengan Wakil Gubernur Jabar itu sangat harmonis. Bahkan, PKS dan Deddy Mizwar terus menjalin pertemuan rutin. "Dan kemarin, Gerindra sudah memutuskan bahwa beliau jadi calon dari Gerindra. Nanti kami akan usulkan dua nama tadi untuk jadi pendampingnya," kata Rido.
Rido pun berharap, pasangan yang terbentuk nanti mampu meraih kemenangan. Sehingga tampuk kepemimpinan di Jabar bisa berlanjut. Terkait soal peluang Ridwan Kamil yang kabarnya sangat tipis diusung PKS, Rido mengaku enggan mengatakan kata "putus" terkait hubungan partainya dengan Wali Kota Bandung itu. "Politik itu dinamis, saya kira kata putus tidak bisa saya sampaikan. Sampai sekarang saja, masih banyak yang menelepon mengatasnamakan Ridwan Kamil untuk bertemu," katanyam
Namun begitu, kata Rido, keputusan Ridwan Kamil yang telah menerima pinangan Partai NasDem dengan syarat memenangkan Joko Widodo (Jokowi) di Pemilihan Presiden 2019, membuat partainya sulit menjalin komunikasi dengan suami dari Atalia Praratya itu. "Apalagi, setelah kita konfirmasi, beliau juga susah menghindar dari NasDem," katanya.
Di tempat yang sama, Ketua DPW PKS Jabar Ahmad Syaikhu mengatakan permohonan maafnya karena pihak DPP PKS hingga kini belum mengumumkan calon gubernur yang akan diusung di Pilgub Jabar 2018. Menurutnya, pengumuman belum dilaksanakan karena DPP sangat hati-hati terkait sosok yang akan diusungnya. "Tapi, kami juga tentu tidak bisa menunggu terus, makanya kami mulai saja bekerja sambil menunggu keputusan DPP," katanya.
Menurut Syaikhu, jika tidak ada aral melintang, DPP PKS akan memutuskan satu nama dari dua nama yang diajukan oleh DPW PKS Jabar untuk maju di Pilgub Jabar 2018. Terlebih, proses penjaringan sudah dilakukan cukup lama.
Namun, kata Syaikhu, keputusan DPP terkait nama yang akan diusung di Pilgub Jabar memang masih bisa berubah. Ia berharap, kalau tidak ada hal-hal terbaru atau yang sifatnya kruasial, semuanya akan lancar. "Kecuali dalam perjalanannya ada yang harus dibicarakan kembali, terutama untuk meraih kemenangan. Sebab, kalau sekedar untuk dicalonkan tapi tidak menang untuk apa?" katanya.