Sabtu 13 May 2017 22:30 WIB

Wiranto Sebut Gerakan HTI Ancam Kedaulatan Negara

Rep: Santi Sopia/ Red: Andri Saubani
Menkopolhukam Wiranto (kedua kiri) bersama Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo (kedua kanan), Menkumham Yasonna Laoly (kiri) dan Kapolri Tito Karnavian (kanan) memberikan keterangan kepada awak media saat menggelar konferensi pers di Gedung Menkopolhukam, Jakarta, Senin (8/5).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Menkopolhukam Wiranto (kedua kiri) bersama Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo (kedua kanan), Menkumham Yasonna Laoly (kiri) dan Kapolri Tito Karnavian (kanan) memberikan keterangan kepada awak media saat menggelar konferensi pers di Gedung Menkopolhukam, Jakarta, Senin (8/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menko Polhukam, Wiranto, meminta masyarakat tak mengkhawatirkan soal pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Wiranto menyebut pembubaran ini tidak dilakukan tiba-tiba melainkan telah melalui pengkajian panjang.

Memang betul, kata Wiranto, bahwa HTI dikenal publik sebagai organisasi kemasyarakatan (ormas). Yang memang kegiatannya menyangkut dakwah.

“Namun pada kenyataannya, menurut hasil pengamatan kita, maka gerakan dan dakwah yang disampaikan tujuannya sudah masuk wilayah politik yang mengancam kedaulatan negara," kata Wiranto dalam jumpa pers di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (12/5).

Wiranto mengajak publik menengok kembali pembukaan UUD 1945. Di dalam pembukaan itu, kata Wiranto, sudah jelas bahwa  tujuan negara Indonesia adalah merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

Baca juga, HTI Tolak Tudingan Pemerintah.

Negara Indonesia harus berdaulat secara politik. Lalu, Presiden pertama RI, Sukarno, menurut dia, dalam Trisakti nya juga sudah sangat jelas mencantumkan kedaulatan ini. Yang pertama adalah berdaulat dalam bidang politik.

"Kalau tidak berdaulat, maka kita bagaiamana bisa bersatu, bagaimana menciptakan masyarakat adil dan makmur, jadi masalah kedaulatan ini penting sekali," ujar mantan Menteri Pertahanan dan Keamanan RI itu.

Wiranto menambahkan gerakan, langkah-langkah, aktivitas HTI nyata-nyata telah mengancam kedaulatan NKRI. Apa yang langsung dapat pemerintah lihat dan amati, berlaku terhadap kegiatan-kegiatan HTI di lapangan. Bahwa, menurutnya, gerakan politik dari HTI mengusung ideologi khilafah.

“Apa sih itu khilafah? Barangkali masyarakat awam tidak paham. Di sini dari hasil kita mempelajari, berbagai literatur, konsep-konsep ideologi khilafah, secara garis besar bersifat transnasional," katanya.

Artinya, kata Wiranto, gerakan itu berorientasi meniadakan nation state, negara bangsa untuk menciptakan pemerintahan Islam dalam konteks lebih luas lagi. Sehingga bangsa, negara lebih absurd. Termasuk negara Indonesia yang berdasar Pancasila, menurut Wiranto, menjadi absurd tatkala dibenturkan dengan ideologi HTI. "Khilafah itu ingin meniadakan negara bangsa," kata dia.

Baca juga, HTI Anggap Tuduhan Pemerintah tak Berdasar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement