REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kepala Dinas Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Kota Bandung Toni Rusdiantono mengakui saat bulan Ramadhan, jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) di Kota Bandung meningkat. PMKS banyak berkeliaran terutama di tempat-tempat ramai untuk meminta-minta ataupun mengamen.
Tono mengatakan pihaknya akan mengantisipasi maraknya PMKS berkeliaran selama bulan puasa. Dinsos akan menambah personel unit sosial respon (USR) yang selama ini bertugas merazia PMKS. "Ini mau bulan puasa kita akan kerja ekstra mengantisipasi PMKS. Jadi kita akan tambah volume. Dari yang biasanya personil ada 20 kita tambah jadi 40," kata Tono di Kota Bandung, Jumat (12/5).
Tono menyebutkan tambahan tim USR ini diambil dari aparat kewilayahan yang akan ditugaskan membantu Dinsos. Jumlah ini dirasa cukup untuk memantau keberadaan PMKS setiap harinya. Ia menuturkan tim USR ini akan mengontrol dan menindak PMKS yang berkeliaran. Sebab keberadaannya kerap dikeluhkan warga yang merasa resah.
Menurutnya, ada banyak titik yang akan menjadi pusat pemantauan tim USR. Mulai dari jalan-jalan utama di Kota Bandung hingga pusat keramaian seperti masjid atau tempat wisata. "Ada banyak titik. Pertama di (jalan) Pasteur, perempatan Sukajadi-Pasteur, Buah Batu-Laswi, Ahmad Yani - Laswi, Jalan Riau, sampai Pasir Koja. Alun-Alun Kota Bandung juga pasti karena di situ titik keramaian," ujarnya.
Selain tambahan personel, Tono mengatakan waktu operasi juga akan ditambah. Dari yang sebelumnya selama enam jam dari pukul 13.00 WIB hingga pukul 19.00 WIB menjadi 12 jam dari pukul 10.00 WIB hingga 22.00 WIB. Ia menambahkan tim USR juga akan dilengkapi kendaraan motor yang dibantu dari Kodim. Kendaraan roda dua ini difungsikan terutama untuk 'Manusia Silver' yang kerap meminta sumbangan di Jalan Pasteur.
"Kita turunkan motor dari Kodim. Untuk manusia silver, anak punk yang jumlahnya banyak juga," ucapnya.