Senin 08 May 2017 20:02 WIB

Kondisi Perokok dari Kalangan Siswa di Bandung Mengkhawatirkan

Pembatasan merokok bagi anak-anak (ilustrasi).
Foto: Antara
Pembatasan merokok bagi anak-anak (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pegiat Smoke Free Bandung (SFB) Santi Indra Astuti menyebut kondisi perokok di kalangan anak muda khususnya siswa sekolah dari tingkatan SD hingga SMA di Kota Bandung sudah sangat mengkhawatirkan. "Kita punya beberapa data foto anak-anak itu merokok. Dan bisa menemukan di daerah taman-taman," ujar Santi di Bandung, Senin (8/5).

Meski begitu, ia tidak menyebut secara rinci berapa jumlah pasti siswa sekolah yang sudah menjadi perokok aktif. Dia mengatakan, dari hasil advokasi ke beberapa siswa di tingkat SD hingga SMA, menunjukan bahwa semakin tinggi tingkatan sekolah, maka tren merokok menjadi sebuah kebiasaan. "Tetapi data dari Kemenkes (perokok) usia empat sampai sembilan tahun naik 30 persen. Anak SD mereka coba-coba, anak SMP biar dianggap keren, dan masuk ke SMA sudah menjadi gaya hidupnya," katanya.

Santi menuturkan, salah satu faktor semakin massifnya perokok muda di Kota Bandung salah satunya dipengaruhi oleh iklan-iklan rokok yang tersebar di berbagai penjuru lingkungan. Bahkan di sekitar sekolah yang masuk dalam kawasan tanpa rokok (KTR) terdapat spanduk iklan rokok.

"Ketika kami melakukan survei dan advokasi ke sekolah, mereka bilang bahwa lingkungan sekolah hanya sampai pagar (sekolah), itu mirisnya. Dan ketika kita tanyakan ke penjual rokok mereka mengecernya karena yang beli pelajar. Engak mungkin beli satu bungkus," kata dia. 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement