REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembangunan kebun raya bisa menjasi salah satu solusi mengatasi permasalahan air bersih di berbagai daerah. Indonesia memiliki sumber daya air berlimpah, namun belum menjamin ketersediaan air bersih yang cukup.
"Pembangunan kebun raya dan miniatur kebun raya di berbagai daerah yang air bersihnya langka akan membantu konservasi air secara alami dan mendorong masyarakat memperoleh air dengan kualitas baik dan kuantitas besar," kata Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Iskandar Zulkarnain, Senin (8/5).
Kebun raya, kata Iskandar selama ini menjadi kawasan penyangga untuk penyimpanan air tanah dan menjaga keberadaan air tanah dan air bersih tetap ada. Kelangkaan air menyebabkan akses air bersih masyarakat sangat kecil.
Solusi mengatasi kelangkaan air bersih juga perlu dibarengi pengelolaan sumber daya alam terintegrasi. LIPI misalnya dalam beberapa tahun terakhir berhasil mengaplikasikan konsep ketahanan air pada satu wilayah atau pulau kecil yang minim akses terhadap ketersediaan air bersih.
"Konsep yang dimaksud adalah One Island, One Plan, One Water," kata Iskandar.
Konsep ini menawarkan pengelolaan air yang terintegrasi dari sumber air (hulu) hingga ke pemanfaatan air (hilir). Sistem yang terintegrasi dalam pengelolaan air akan menjadi pondasi pembangunan perekonomian daerah.
Kepala Pusat Konservasi Tumbuhan (PKT) Kebun Raya LIPI, Didik Widyatmoko menambahkan konsep LIPI ini diharapkan bisa diaplikasikan di berbagai wilayah rawan kelangkaan air bersih di Indonesia. Konsep tata ruang dan tata wilayah akan mengedepankan pembangunan berwawasan lingkungan dengan memanfaatkan teknologi, seperti teknologi pengolahan air, teknologi konservasi air, teknologi monitoring kualitas air, distribusi air, uji coba kualitas air, hingga recycle air limbah.