Ahad 07 May 2017 13:54 WIB

SBY: Saya Dukung Presiden Perangi Hoax Asalkan Adil

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Bayu Hermawan
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi menandatangani banner stop hoax dan fitnah di Car Free Day di Mataram, NTB, Ahad (7/5).
Foto: dok.Istimewa
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi menandatangani banner stop hoax dan fitnah di Car Free Day di Mataram, NTB, Ahad (7/5).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meluncurkan buku berjudul "Twitter SBY" di Pulau Lombok, Ahad (7/5). SBY juga menjelaskan perihal buku yang berisikan cuitan dia dalam dunia sosial media, Twitter.

SBY mengaku sengaja memanfaatkan Twitter sejak 2013 sebagai sarana berkomunikasi dengan rakyat saat masih menjabat sebagai presiden hingga kini. "Mengapa saya masuk sosial media, supaya saya bisa bicara langsung (dengan rakyat)," ujarnya di Monumen Bumi Gora, NTB, Ahad (7/5).

SBY menambahkan, Twitter juga menjadi sarana dalam menjawab pemberitaan miring tentang dia. Menurut SBY, kerap kali pernyataan yang dikeluarkan dipelintir dan tidak termuat secara utuh sehingga menimbulkan perspektif negatif.

"Sekarang saya sekali-kali main Twitter, memang banyak yang tidak senang kemarin, saya dihajar sana-sini. Boleh tidak SBY main twitter, kalau dilarang hancur sudah demokrasi dan kebebasan di negeri ini. Saya dukung presiden perangi hoax dan fitnah asalkan adil bagi semua," kata SBY.

Buku setebal sekitar 300 halaman ini ditulis oleh Putu Suasta, politisi dan pemerhati sosial politik Indonesia asal Bali. Putu mengaku, proses penulisan buku berjalan selama dua tahun.

"Mudah-mudahan buku ini memberi inspirasi, kekuatan, dan kedewasaan dalam berdemokrasi," kata Putu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement