Kamis 04 May 2017 19:50 WIB

Kapolda Jabar Sebut Karangan Bunga Sebagai Bentuk Dukungan

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Angga Indrawan
Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Drs Anton Charliyan
Foto: inibiodata.com
Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Drs Anton Charliyan

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Barat Irjen Pol Anton Charliyan mengaku tidak mengetahui pihak di balik banyaknya karangan bunga yang dikirimkan ke Mapolda Jawa Barat, Kamis (4/5) ini. Karangan bunga tersebut diantarkan langsung ke kantor Polda yang terletak di Jalan Soekarno Hatta tersebut.

Anton menduga karangan bunga dikirim tersebut merupakan bentuk dukungan dari masyarakat atas kinerja kepolisian. Baik dalam menjaga keamanan dan menangkal gerakan radikal serta intoleransi di Indonesia.

"Saya juga nggak ngerti itu, nggak tahu juga mungkin ini dukungan atas apresiasi kinerja, dukungan atas kepercayaan masyarakat terhadap antisipasi kita menangkal gerakan radikal dan toleransi, mendukung agar NKRI tetap terjaga," kata Anton di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Kamis (4/5).

Meski demikian, Anton menyambut positif datangnya karangan bunga tersebut. Ia pun menyampaikan terima kasih atas dukungan masyarakat. Hal ini menjadi apresiasi dan cambuk aparat kepolisian untuk terus meningkatkan kinerja.

"Kita ucapkan terima kasih saja, kita mengapresiasi tentunya dan kita tidak tahu dari mana ini sampai tiba-tiba ada di halaman Mapolda Jawa Barat. Nanti kita ucapkan terima kasih kepada yang ngasih," ujarnya.

Sebelumnya belasan karangan bunga tersebut terpampang di halaman depan Mapolda Jabar. Karangan bunga tersebut bertuliskan ucapan dukungan terhadap instansi kepolisian dalam menegakkan NKRI.

Beberapa di antaranya bertuliskan Tidak Boleh Ditawar, Kami Cinta Damai, No Intoleransi, No Radikalisme by Emak2 Rempong', 'Hidup Polri, Pengawal Setia Pancasila dan NKRI', 'Pendukung Polri dan TNI Melawan Intoleransi'. Fenomena karangan bunga ini juga sebelumnya terjadi di Balai Kota Jakarta dan Mabes Polri.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement